Tiga Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Sholat

Loading

Oleh : Bima Setya Dharma

Syahadat merupakan pilar pertama dalam rukun Islam dan merupakan langkah awal seseorang untuk memasuki agama Islam. Kemudian setelah melafalkan dua kalimat agung dalam syahadat, seseorang diingatkan untuk memperkuat hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’alamelalui perintah pertama yang diberikan-Nya, yaitu sholat.

Sholat bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan sebuah momen istimewa antara hamba dan Sang Pencipta. Hal ini tercermin dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ, وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ, وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

“Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah sholat, dan puncak tertingginya adalah jihad.” (HR. At-Tirmdzi).

Hal ini menggambarkan pentingnya sholat sebagai pondasi utama dalam membangun kehidupan beragama yang kokoh. Dan ini seharusnya sudah cukup sebagai pendorong seorang Muslim untuk tidak meninggalkan sholat.

Di dalam Al-Qur’an sering kita dapatkan banyak sekali dalil-dalil yang memerintahkan kepada kita untuk mengerjakan sholat. Ini menunjukkan kepada kita bahwa ibadah sholat tidak hanya sekedar dikerjakan namun juga perlu diperhatikan. Karena sholat adalah ibadah yang paling mulia, maka seorang Muslim juga harus memuliakan ibadah tersebut. Berikut adalah tiga hal yang perlu diperhatikan dalam masalah sholat:

  1. Sholat fardhu pada waktunya

Sholat fardhu merupakan ibadah yang waktunya telah ditentukan. Maka seorang hamba yang hendak menjaga kesempurnaan sholat hendaklah untuk sholat pada waktunya, tidak menunda-nunda, dan tidak pula mengerjakannya sebelum waktunya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

(إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا ( النساء: 103

“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisaa’:103).

2. Berpenampilan baik ketika shalat.

            Sebagaimana seseorang ketika akan bertemu orang yang spesial untuknya, dia akan menggunakan pakaian yang bagus, rapi dan wangi. Maka, ketika seorang hamba hendak bertemu Allah di sholatnya hendaklah juga melakukan hal yang sama. Menggunakan pakaian yang bagus, rapi, sopan, dan memakai wewangian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

( يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ( الأعراف :31

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al A’raf: 31).

3. Khusyu’ di dalam sholat.

            Hendaklah seseorang ketika melaksanakan sholat selalu berusaha untuk menghadirkan hati. Seseorang yang tidak khusyu’ ketika mengerjakan sholat, diibaratkan seorang yang diundang ke istana tetapi ketika diajak berbicara dengan sang Raja pikirannya melayang kemana-mana. Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh sang Raja, dan tidak pula mengerti apa yang keluar dari mulutnya sendiri.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata:

الصَلَاةُ بِلَا خُشُوعٍ وَلَا حُضُورٍ كَبَدَنٍ مَيتٍ لَا رُوحٌ فِيْهِ

“Sholat yang tidak disertai dengan Khusyu’ di dalamnya, diibaratkan sebuah bangkai yang tidak ada nyawanya.”

Di dalam hadis juga disebutkan: Dari Ammar bin Yasir berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda:

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلَّا عُشْرُ صَلَاتِهِ تُسْعُهَا ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدْسُهَا خُمْسُهَا رُبْعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

 “Sesungguhnya seseorang selesai (dari sholat) dan tidaklah ditulis (pahala) baginya, kecuali sepersepuluh shalatnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya.” (HR. Abu Dawud).

Oleh karena itu, kita diajarkan untuk mengamalkan doa yang diajarkan oleh Rasul kita agar diberi kekhusyu’an:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ

Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’. (HR Tirmidzi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *