Loading

Tahun 1998 badai krisis melanda bumi Indonesia. Semua tatanan berubah dengan cepat seiring dengan euforia reformasi. Berawal dari krisis ekonomi yang memporak-porandakan perekonomian Bangsa Indonesia, melebar menjadi krisis kepercayaan, krisis sosial hingga krisis politik dengan berbagai bentuk kerusakan terjadi dimana-mana. Dari sinilah geliat aktivis masjid bermula.

Kesadaran aktivis masjid bahwa bumi dan seluruh alam semesta adalah ciptaan Allah yang diwariskan kepada hamba-hamba-Nya yang shalih. Hamba Allah yang hidupnya hanya untuk tunduk dan beribadah kepada-Nya serta menegakkan syi’ar-syi’ar dan panji Islam. Kepada hamba-hamba yang shalih inilah Allah memberikan amanah untuk mengatur, menjaga dan memelihara alam semesta agar terhindar dari berbagai kerusakan yang ditimbulkan oleh orang-orang dhalim.

Kondisi ini mendorong dibentuknya suatu forum yang kita kenal sekarang ini dengan nama Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM). FKAM didirikan dari sebuah masjid kecil, Al Amin di Tegalrejo, Sondakan, Laweyan, Surakarta pada hari Rabu, tanggal 21 Rabi’ul Awwal 1419 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 15 Juli 1998. Didirikan bermula dari enam orang, M. Kalono, M. Sholeh, Yayan (alm), Agus Priyanto, Maman Abdurrahman dan Hebta.

Dari kepedulian ini, akhirnya FKAM mendapatkan kepercayaan masyarakat. Terbukti dengan sering di undang dalam berbagai forum antar elemen Islam di Surakarta dan berbagai daerah lainnya, seperti forum-forum yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta, forum antar ormas Islam. Termasuk undangan yang diberikan oleh Pemkot Solo, FKUB, dan lainnya.

Sejak awal didirikan, FKAM mempunyai sikap non partisan, tidak berafiliasi ke dalam suatu  partai  politik tertentu. Hal ini dimaksudkan jika suatu saat FKAM menjadi organisasi besar agar tidak menjadi alat politik dari suatu partai politik. FKAM bergerak berbasis masjid, masjid tidak boleh terseret menjadi alat kepentingan partai politik.

Dua misi besar yaitu dakwah dan kemanusiaan, FKAM berkhidmat untuk memajukan umat Islam dengan menggandeng semua potensi yang ada, baik sosial, politik, ekonomi dan budaya yang dimiliki umat.

Dengan visi dakwah, ukhuwah, maju bersama umat menegakkan kalimah Allah FKAM menggandenga seluruh elemen umat Islam untuk bersatu menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin dengan Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.

Dengan geliat yang semakin luas dengan 23 cabang di 5 propinsi di Indonesia, semoga cita-cita mulia ini menjadi bagian amal sholeh bagi siapapun yang berkhidmat untuk membaktikan dirinya berdawah di jalan Allah.