Serba-Serbi Sayang

Loading

Orang Penyayang Disayang Allah

Sifat penyayang dapat datangkan kebaikan. Keberadaannya dapat menjadikan seseorang disayang Allah, Rabb semesta alam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2377).

“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani). 

Menyayangi Orang yang Menyayangi                         

Sikap sayang seseorang dapat menimbulkan sikap serupa pada orang yang disayangi. Sehingga, orang yang merasa disayang akan menyayangi orang yang sudah menyayanginya. Aneh bila tidak, kecuali memang ada sebab yang menjadikannya belum dapat menyayanginya atau sebab lainnya.

Tindakan Sayang

Orang sayang itu kadang tidak diungkapkan. Namun, sayang tidaknya seseorang bisa dilihat dari tindakannya.

Lalu, apakah tindakan sayang orang yang menyayangi itu? Keberadaannya dapat berupa perhatian dengan orang yang disayangi, punya hasrat untuk menolong orang yang disayangi, menuruti permintaan orang yang disayangi, mengerjakan hal yang dapat membahagiakan orang yang disayanginya, dan sebagainya.

Selainnya, adanya rasa sayang juga akan membuat orang tertahan untuk mengerjakan keburukan kepada orang yang disayanginya. Dia tak ingin orang yang disayanginya bermuram durja, bersedih, dan terjatuh.

Ini tentu yang rasa sayangnya beneran. Adapun kalau mengaku menyayangi namun bertindak buruk maupun hanya bikin emosi orang yang disayangi, rasa sayangnya tersebut patut dipertanyakan?

Apabila Disayang                                                  

Apabila disayangi, hendaknya tidak menyikapinya dengan hal yang tidak baik dan dibenarkan. Hendaknya pula, tidak bersikap semaunya, sewenang-wenang, arogan, atau memperbudaknya.

Kita memperhatikan keadaan orang yang menyayangi kita. Hendaknya kita tak ingin orang yang menyayangi kita mengerjakan hal yang tidak diperbolehkan demi yang disayanginya. Bahkan, kita dapat menasehatinya dengan cara yang baik apabila rasa sayangnya keterlaluan.

Kalau Tidak Disayang           

Sudah menyayanginya, sudah mengerjakan hal yang dapat membahagiakannya, serta sudah menolongnya meskipun tanpa diminta, namun diabaikan, tidak disayang, bahkan disepelekannya. Haruskah kemudian sudah tidak akan lagi menjadi manusia penyayang?

Tidak. Kita mengerjakan kebaikan kepada orang lain bukan karena agar disayang manusia. Kita hendaknya tetap menjadi manusia yang mempunyai sifat penyayang.

Kalau Sifat Penyayang Tak Ada

Kalau di kehidupan ini tak ada sifat penyayang, namun yang ada hanya sifat kebencian, tentunya akan berakibat adanya kehidupan yang tidak enak. Sebab, rasa benci dapat membuat orang tak punya perhatian, tak punya iba, tak punya perasaan, enggan untuk menolong, dan ketidakbaikan lainnya.

Akibatnya pula, kebahagiaan yang menerpa seseorang juga merupakan kesedihan yang menerpa orang lain. Kesedihan yang menerpa seseorang juga merupakan kebahagiaan yang menerpa orang lain. Sebab, yang ada adalah sifat benci di antara manusia, sementara sifat penyayang tidak ada.

Terlalu Sayang

Meskipun manusia seharusnya mempunyai sifat penyayang, namun hendaknya memperhatikan sikap yang timbul oleh sebab adanya perasaan sayangnya. Rasa sayang semestinya tidak diikuti dengan tindakan yang tidak selayaknya.

Karenanya, hendaknya kita tidak keterlaluan kalau punya rasa sayang, tidak bertindak yang tidak semestinya demi yang disayangi, maupun tidak menyayangi hal yang buruk. Kendalikan rasa sayang yang ada.

Kita adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak seharusnya rasa sayang yang ada menjadikan kita tidak taat kepada Allah. Tidak seharusnya rasa sayang yang ada menjadikannya kita mengerjakan kemaksiatan.

Terlajur Sayang

Manusia dapat saja terlanjur sayang. Namun sayang, hal yang sudah diterlanjur sayangi kadang hal yang tidak baik. Penyebabnya tidak paham, khilaf, maupun sebab lainnya. Menghadapi hal tersebut, hendaknya seseorang berupaya membenahi rasa sayangnya agar tidak semakin sayang dan semakin sayang kepada hal yang tidak baik.

Valentine Day

Tidak seharusnya mengungkapkan rasa sayang dengan valentine day. Sebab, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupakan diri pada suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).

Efek Sifat Penyayang

Efek sifat penyayang pun akan dapat menjadikan kehidupan yang damai dan tentram. Kehidupan yang saling bahu membahu, saling melengkapi, saling mengusap kepedihan, dan sebagainya.

Sehingga, tebarlah sifat penyayang demi kebaikan kehidupan. Agar kehidupan yang ada dapat saling menyayangi. Sungguh, sangat dahsyat akibatnya kalau sifat sayang bertebar di kehidupan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *