Mengikuti Ulama

Loading

FKAM.ID, SURAKARTA — Ngaji Fikih Kebangsaan pada 1 Maret 2023 di Grha Wakaf FKAM Pusat Jl. Matoa Raya I Karangasem Laweyan Surakarta kali ini temanya adalah mengikuti ulama. Ustadz Zul Fahmi, S.Pd.I., M.H. menyampaikan, tidak hanya orang yang alim saja yang dapat berbuat baik dan hidup dengan lebih baik.

Kita yang sangat minim ilmunya juga berkesempatan untuk dapat menjadi orang baik dan berbuat baik. Namun, kita yang tidak merupakan ulama, hendaknya mengikuti ulama.

Dalilnya:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ


“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta ululamri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).” (QS. An Nisa’: 59).

Taatilah kepada Allah adalah taat kepada Al-Qur’an. Taatilah Rasul adalah taat kepada sunnah. Adapun taatilah kepada ulilamri ada yang menafsirkan para ulama dan ahli fiqih, ada yang menafsirkan para penguasa, dan ada yang menafsirkan para hakim, para ahli agama, ahli hukum.

Dalil lainnya:

وَمَنْ يُّشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدٰى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهٖ مَا تَوَلّٰى وَنُصْلِهٖ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا ࣖ


“Siapa yang menentang Rasul (Nabi Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dalam kesesatannya dan akan Kami masukkan ke dalam (neraka) Jahanam. Itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS. An Nisa’ 115).

Ketika kita ingin taat kepada Allah, taat kepada Rasul, jalannya adalah dengan mengikuti jalannya orang-orang mukmin. Sedangkan jalannya orang-orang mukim adalah para ulama.

Sementara itu, di dalam hadits disebutkan, “Akan datang suatu zaman atas umatku, mereka umatku itu akan berlari dari ulama-ulama dan ahli fiqih. Maka kemudian Allah akan menimpakan bala’ kepada mereka dengan tiga bala’; (1) Allah akan mencabut keberkahan dari usaha-usaha mereka, (2) Allah akan mengusakan atas mereka pemimpin yang dzalim, (3) mereka akan keluar dari dunia dalam kondisi tidak beriman.

Adapun ulama yang kita ikuti adalah: Pertama, pewaris para nabi. Kedua, takut kepada Allah, yang kriterianya minimal ada dua; ikhlas dan dermawan.

Di akhir kajian, Ustadz Zul Fahmi, S.Pd.I., M.H. menasehatkan, agar kita menjadi seorang muslim yang baik, yang bisa bermanfaat untuk semua orang, bermanfaat untuk diri kita dan masyarakat, serta bisa berinteraksi dengan baik dalam konteks apa pun, dengan masyarakat, negara dan sebagainya, adalah dengan mengikuti para ulama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *