Ketampanan sering merupakan sesuatu yang didamba. Orang yang tampan kadang mendapatkan sanjungan, “Tampannya, sudah ada yang punya belum nih?” Ketampanan juga kadang menjadi kebanggaan; orang tua kadang bangga bila anaknya tampan, seorang istri kadang bangga kalau suaminya tampan.
Ketampanan. Keberadaannya seolah sudah memiliki prestis di hati manusia. Sehingga, orang tua tetap saja menyanjung anaknya dengan menyebutnya anak tampan meskipun sebenarnya tidak tampan. Selain itu, orang yang tampan pun sering dicari dan diidamkan. Saat wanita hendak mencari pasangan hidupnya, di antara yang diidamkannya adalah calon suami yang tampan. Saat ada anak yang tampan, kadang orang tua punya hasrat menjadikannya menantu.
Namun demikian, benarkah ketampanan itu menguntungkan? Belum tentu. Ketampanan dapat menguntungkan, namun juga dapat menimbulkan kerumitan. Bahkan, ketampanan juga dapat memunculkan tragedi di masyarakat. Misalnya, saat orang tampan menjadi rebutan cewek hingga kemudian timbulah perkelahian. Hal ini dapat disebut dengan perkelahian karena rebutan gebetan.
Orang yang tampan kadang menjadi perhatian para wanita. Dengan dilirik dan dibicarakan. Hingga karena ketampanan pula, kadang memuat perempuan-perempuan pada mengejarnya untuk mendapatkannya. Inilah yang merupakan ketampanan sebagai sebuah ujian. Tentu ini adalah ujian yang berat.
Apakah dia akan menanggapi lirikan-lirikan tersebut kemudian kemudian menjadi pacaran ataukah dia mengabaikan lirikan-lirikan tersebut? Apakah dia memamer-mamerkan ketampanannya untuk menaklukkan setiap hati wanita ataukah tidak? Apakah ketampanannya menjadikannya playboy ataukah tidak? Apakah ketampanannya dipergunakannya untuk merebut istri orang ataukah tidak?
Saat orang yang tampan sudah menikah, belum tentu ujiannya berakhir. Penampilan orang yang sudah menikah dengan orang yang belum menikah sering tidak bisa dibedakan sehingga karenanya para wanita masih saja mempunyai hasrat dengannya. Bahkan kadang, orang yang tampan masih saja dikejar-kejar walaupun sudah menikah.
Karena hal-hal tersebut, orang yang tampan harus berhati-hati. Sebab ketampanan adalah merupakan sesuatu yang sering diingini para wanita. Ketampanan yang dimiliki, hendaknya jangan menjadikannya menyeleweng.
Orang tua juga harus berhati-hati bila memiliki anak yang tampan. Ingatkanlah dia di dalam pergaulan. Ingatkanlah dia supaya tidak bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena wanita. Nasehatilah dia supaya menjadi anak tampan yang baik.