Sungguh Kematian Itu Dekat

Loading

Oleh: Bima Setya Dharma (Dai FKAM)

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْد للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمْنْ يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

))يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ((

))يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا((

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Pertama-tama, marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan menaati seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh kemaksiatan kepada-Nya. Karena dengan ketaqwaan inilah, Allah Subhanahu wa Ta’alamenghapus kesalahan-kesalahan kita. Dengannya pula, pahala kebaikan kita akan dilipatgandakan. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا

“Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.”(QS. At-Talaq: 5).

Shalawat dan salam, semoga tercurahkan kepada pemimpin dan uswah kita, Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Melalui perjuangan beliaulah, cahaya Islam ini sampai kepada kita, sehingga kita terbebas dari kejahiliyahan dan kehinaan. Dan shalawat dan salam, semoga juga tercurahkan kepada keluarganya, para shahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa khotib wasiatkan kepada diri khotib pribadi dan kepada jamaah semuanya, agar kita selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Siapapun yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami kematian. Tidak ada makhluk yang bisa lari dari kematian dengan cara apapun. Kalau ajal tiba, dimanapun dia berada, berapapun usianya, kapanpun dia berada, dia tidak akan bisa mengelak dari kematian. Selainnya, sesungguhnya kematian itu dekat. Seolah-olah kematian itu adalah teman dekat kita yang senantiasa menemani kemanapun kita berada.

Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman:

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’.”(QS. Al-Jumu’ah: 8).

Maka, meskipun dijauhi, pasti kematian itu akan menemui kita di mana pun kita berada. Kemudian kita akan dikembalikan kepada Allah Ta‘ala untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama hidup di dunia, lalu akan diberitahukan dengan lengkap seluruh apa yang telah kita kerjakan, baik kejahatan maupun kebaikan. Maka, hendaklah kita terus beribadah hingga ajal menjemput. Sebagaimana berfirman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Qur’an surat Al-Hijr ayat 99:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ ﴿ ٩٩

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99).

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Sungguh, istiqomah dalam kebaikan di setiap waktu tidaklah mudah. Karena syetan akan menghadiri seseorang di setiap waktu dan di setiap urusan kita. Disebutkan dalam sebuah hadits:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَىْءٍ مِنْ شَأْنِهِ

“Sesungguhnya syetan mendatangi kalian dalam segala urusan kalian.” (HR. Muslim).

Dan karena amalan itu tergantung pada penutupnya, maka syetan pasti akan datang dikala kematian itu menjemput. Mereka akan membisikan ke telinga agar seseorang tergelincir dari agama ini, agar lisannya tidak mampu mengucap kalimat syahadat namun mengucap kalimat buruk di akhir hayatnya, dan seseorang tersebut pun mendapatkan su’ul khotimah. Na’udzubillahi min dzalik.

Dan bisa jadi pada waktu itu syetan akan menyerupai wujud orang-orang yang ia cintai untuk mengelabuinya saat sakaratul maut, menyerupai teman-temannya yang dulu selalu sibuk dengan nikmat dunia, menyerupai artis-artis yang ia cintai, memerintahkan agar dirinya mati dalam keadaan kafir,  ataupun hal-hal lain yang bertentangan dengan Islam dan telah Allah haramkan.

Betapa banyak kisah-kisah yang disebutkan para ulama tentang orang-orang yang tidak mampu menyebut kalimat syahadat saat sakaratul maut. Betapa banyak orang-orang yang taat tapi mengakhiri hidupnya dengan maksiat.

Itulah detik-detik yang paling menentukan nasib manusia di akhirat karena semua amal dinilai berdasarkan ujungnya. Pada saat itulah syetan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Bisa jadi, dia akan mendatangi manusia ketika kematian menjemput. Karena itu, salah satu doa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau memohon perlindungan kepada Allah agar tidak disesatkan syetan ketika kematian.

Dalam salah satu doanya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengucapkan:

وَأَعُوذُ بِكَ أَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيطَانُ عِندَ المَوتِ

“Aku berlindung kepada-Mu agar tidak disesatkan syetan ketika kematian.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan dishahihkan Al-Albani).

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Kematian memiliki arti berbeda bagi setiap orang. Khususnya antara orang beriman dengan orang kafir. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bercerita, saat seorang Mukmin didatangi oleh maut, disampaikan kepadanya berita keridhaan dan kedermawanan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, tidak ada yang lebih dicintai olehnya dari apa yang ada dihadapannya. Dia pun senang akan berjumpa dengan Allah, dan Allah pun senang berjumpa dengannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman akan diwafatkan dalam keadaan yang baik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

          ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمُ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), ‘Salamun ‘alaikum (keselamatan sejahtera bagimu),’ masuklah ke dalam Syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan. (QS. An Nahl: 32).

Adapun orang kafir, jika didatangi maut, disampaikan kepadanya berita adzab dan siksaan Allah. Maka tidak ada yang lebih dibenci dari yang ada di hadapannya. Maka, ia pun benci berjumpa dengan Allah, dan Allah pun benci berjumpa dengannya. Saat itu malaikat maut akan memukuli orang-orang yang tak beriman agar nyawa mereka segera keluar dari tubuh.

Allah menyebutkan hal tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Anfaal ayat 50-51. Allah berfirman:

وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ ﴿ ٥٠﴾ ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ ﴿ ٥١

Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir, seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata), ‘Rasakan olehmu siksa Neraka yang membakar,’ (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya. (QS. Al-Anfaal: 50-51).

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Demikianlah perbedaan kematian yang dihadapi oleh orang-orang beriman dan orang-orang yang tidak beriman. Jika seseorang beriman wafat, maka ia akan meninggal dengan proses yang menggembirakan. Sedangkan jika seseorang yang tidak beriman wafat, maka nyawanya akan dipaksa untuk keluar dari tubuh oleh malaikat maut dengan siksaan yang begitu pedih.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *