Workshop Pelatihan Penulisan Sejarah Pondok Pesantren

Loading

FKAM.ID, SURAKARTA — Pada tanggal 24 Agustus 2024 telah berlangsung acara workshop yang diselenggarakan oleh Divisi Event Departemen Dakwah Pendidikan dan Advokasi FKAM. Acara dihadiri oleh 42 peserta yang merupakan perwakilan dari pondok pesantren yang ada di Solo Raya.

Workshop ini mengangkat tema “Pelatihan Penulisan Sejarah Pondok Pesantren”. Tema ini diangkat karena dilatarbelakangi banyak pondok pesantren yang belum menulis sejarah pondoknya. Oleh karena itu, Divisi Event FKAM dan Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta memiliki keinginan memberikan pemahaman tentang bagaimana menulis sejarah pesantren dengan baik. Sehingga nantinya diharapkan setiap individu khususnya para peserta workshop mampu menulis sejarah pesantren dengan baik.

Acara dimulai pada pukul: 08.00 WIB dan selesai pukul: 12.00 WIB. Adapun rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari pembicara pertama yakni Dr. Mulyanto Abdullah Khoir, M.Ag. yang merupakan Dosen Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta. Acara ini dimoderatori oleh Usamah Jundu Rohman, S.Sos.

Poin penting yang disampaikan oleh Dr. Mulyanto Abdullah Khoir, M.Ag. adalah penulisan sejarah pesantren menjadi dokumentasi yang merekam perkembangan lembaga dari masa ke masa. Beliau juga memaparkan dua hal perlunya sejarah pesantren ditulis. Pertama, penulisan sejarah pesantren diharapkan mampu memberi inspirasi. Kedua, penulisan sejarah pesantren juga perlu dilakukan untuk menepis stigma negatif terhadap lembaga pendidikan.

Setelah pemaparan materi pertama selesai, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pembicara kedua, yaitu Dr. Muhammad Isa Anshory, S.S.,M.P.I. yang juga merupakan Dosen Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.

Point penting yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Isa Anshory, S.S.,M.P.I. adalah penulisan sejarah pesantren itu harus melalui beberapa tahapan: Heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

Tahap pertama adalah heuristik, yaitu mencari, menemukan, dan mengumpulkan jejak atau sumber sejarah. Tahap kedua adalah kritik sumber atau verifikasi, yaitu proses pengujian otentisitas (kritik ekstern) dan kredibilitas sumber (kritik intern). Tahap ketiga adalah interpretasi, yaitu proses analisis dan sintesis terhadap data historis yang didapatkan. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu tahap akhir penulisan penelitian.

Dengan diadakan acara workshop penulisan ini, diharapkan perwakilan pesantren atau masyarakat umum dapat memberikan manfaat yang nyata dalam meningkatkan pemahaman di kalangan peserta. (Nizar Hisam Romadhon, S.H.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *