Wisuda Mahasiswa AAQ FKAM Angkatan VIII

Loading

FKAM.ID, KLATEN — Alhamdulillah setelah dua tahun belajar ilmu agama, mahasiswa Akademi Al-Qur’an FKAM akhirnya lulus dan diwisuda pada hari Sabtu 6 Juli 2024. Ada 23 mahasiswa yang diwisuda. Untuk selanjutnya, mereka akan ditugaskan ke berbagai penjuru negeri untuk menyebarkan ilmunya.

Acara wisuda pada wisuda mahasiswa AAQ FKAM angkatan VIII kali ini diselenggarakannya di Kampus Akademi Al-Qur’an FKAM di Dusun Bangkokan Desa Kranggan Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Acara dihadiri oleh jajaran Dewan Syuro FKAM, Ketua DPP FKAM berikut jajarannya, para ulama, tokoh masyarakat serta aparatur pemerintah dan juga para wali mahasiswa.

Dalam sambutannya, Direktur AAQ FKAM Ustadz Nur Fathoni menyampaikan bahwa masyarakat menanti kiprah para wisudawan serta diharapkan para wisudawan bisa membawa kemajuan bagi agama Islam dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ustadz Dr. Mulyanto Abdullah Khoir, M.Ag. selaku Sekretaris Dewan Syura FKAM menyampaikan bahwa AAQ FKAM sudah berusia 10 tahun sejak didirikannya pada tahun 2014. AAQ FKAM didirikan adalah agar para alumninya mampu mengajarkan Al-Qur’an di masyarakat serta dapat menjadi penggerak di masjid. AAQ FKAM adalah tempat menempa, sedangkan prakteknya adalah di Masyarakat.

KH. Drs. Murtadho selaku Kordinator Bidang Ukhuwah Islamiyah MUI Kabupaten Klaten menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan. Semoga ilmunya bermanfaat, tidak hanya untuk pribadi namun juga untuk masyarakat. KH. Drs. Murtadho juga mengingatkan bahwa berinteraksi dengan masyarakat yang kondisinya beranekragam itu haruslah bijak dalam menghadapinya.

Adapun dari Perwakilan Camat Polanharjo dalam sambutannya menyampaikan perasaan senang, mengapresiasi, dan bangga dengan keberadaan Akademi Al-Qur’an FKAM. Selain itu berharap AAQ FKAM dapat bersinergi dengan program dari Kecamatan Polanharjo yakni dalam kegiatan buka puasa bersama dan kegiatan tarawih.

Sementara itu, KH. Drs. Abdullah Manaf Amin dalam sesi khutbah acara wisuda mahasiswa AAQ FKAM angkatan VIII ini mengingatkan mengenai, “Inna ṣalati wa nusuki wa maḥyaya wa mamati lillahi Rabbil-‘alamiin. (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam).” Beliau juga mengingatkan agar menjadikan Islam sebagai pekerjaan pokok. Tidak menyebabkan kekurangan makan jika menjadikan Islam sebagai tugas utama, sebab rezeki sudah dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *