Tiga Golongan yang Mendapatkan Kemuliaan

Loading

Oleh: Departemen Dakwah, Pendidikan dan Advokasi FKAM

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْد للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمْنْ يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Maasyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jumah Rahimakumullah.

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa memberikan nikmat-Nya kepada kita. Di antaranya, terbukti Allah memudahkan kita mendatangi panggilan-Nya pada siang hari yang mulia ini.

Shalawat dan salam, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala curahkan kepada baginda Nabi besar, Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kepada keluarganya, para shahabatnya, serta ummatnya yang konsisten dan komitmen dengan sunnahnya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

Mari kita meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Maasyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jumah Rahimakumullah.

Pada hari kiamat kelak, seluruh manusia sejak Nabi Adam ‘Alaihissalam sampai manusia terakhir yang Allah ciptakan akan dikumpulkan di satu tempat yang sangat luas yang diberi nama Padang Mahsyar. Di tempat inilah, manusia akan diadili satu per satu di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mempertanggungjawabkan semua amal-amal perbuatan yang dilakukan di dunia.

Di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Asma’ binti Yazid Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan kabar gembira tentang tiga golongan yang akan mendapatkan keistimewaan di hadapan seluruh makhluk.

رُوِيَ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ رَحِمَهُ اللَّهُ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ {إِذَا جَمَعَ اللَّهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ جَاءَ مُنَادٍ يُنَادِي بِصَوْتٍ يَسْمَعُ الْخَلَائِقَ سَيَعْلَمُ الْخَلَائِقُ الْيَوْمَ مَنْ أَوْلَى بِالْكَرَمِ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُنَادِي: أَيْنَ الَّذِينَ كَانُوا لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ؟ فَيَقُومُونَ وَهُمْ قَلِيلٌ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُنَادِي لِيُقُمْ الَّذِينَ كَانُوا يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ ، فَيَقُومُونَ وَهُمْ قَلِيلٌ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُنَادِي: لِيَقِمَّ الَّذِينَ كَانُوا تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنْ الْمَضَاجِعِ، فَيَقُومُونَ وَهُمْ قَلِيلٌ، ثُمَّ يُحَاسِبَ سَائِرَ النَّاسِ} خَرَّجَهُ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا وَالْبَيْهَقِيُّ:

Diriwayatkan dari Shahr bin Hawshab Rahimahullah, dari Asma’ binti Yazid Radhiyallahu ‘anha, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang bersabda, “Jika Allah mengumpulkan seluruh manusia dari manusia pertama sampai manusia yang terakhir, maka kemudian datang seorang penyeru yang menyeru dengan suara yang terdengar oleh seluruh makhluk, ‘Pada hari ini akan dikabarkan manusia yang paling mulia.’ Kemudian penyeru itu kembali dan memanggil, ‘Di manakah orang-orang yang tidak terganggu oleh perdagangan atau penjualan dari mengingat Allah?’ Kemudian orang-orang itu bangkit sementara jumlah mereka hanya sedikit. Kemudian penyeru itu kembali dan memanggil, ‘Bangun orang-orang yang dulu memuji Allah di waktu senang maupun susah.’ Kemudian orang-orang itu bangkit sementara jumlah mereka hanya sedikit. Kemudian penyeru itu kembali dan memanggil, ‘Bangun orang-orang yang dulu lambungnya jauh dari tempat tidur.’ Kemudian orang-orang itu bangkit sementara jumlah mereka hanya sedikit. Kemudian semua orang akan dimintai pertanggungjawaban.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Al-Dunya dan Al-Bayhaqi).

Maasyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jumah Rahimakumullah.

Di dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan tentang tiga golongan yang akan mendapatkan kemuliaan pada hari kiamat kelak:

Golongan Pertama:

Golongan yang tidak tergoda dengan kesibukan dunia dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٩

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumu’ah: 9).

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan harta sebagai perhiasan dunia, “Al maalu wal banuun zinatul hayatiddun ya. (Sesungguhnya harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia)”. Karenanya, wajar jika manusia suka kepada harta, bahkan hingga lupa dengan kewajibannya sebagai hamba Allah. Akan tetapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kemuliaan kepada golongan yang tidak terlena dengan aktivitas mencari harta dunia. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan panggil di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah segerakan hisabnya.

Maasyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jumah Rahimakumullah.

Golongan Kedua yang Medapatkan Kemuliaan Pada Hari Kiamat adalah:

Golongan yang selalu memuji Allah saat mendapatkan nikmat ataupun ketika mendapatkan musibah. Mungkin banyak manusia yang mampu memuji Allah disaat mendapatkan nikmat. Akan tetapi, sedikit manusia yang tetap memuji Allah pada saat tertimpa musibah.

Seorang hamba meyakini bahwa tidak ada keburukan yang bersifat mutlak. Ada saja kebaikan dan hikmah yang diselipkan oleh Allah dibalik kesulitan yang dihadapi seorang hamba. Para Salafus Saleh apabila ditimpa musibah, mereka memuji Allah Ta’ala empat kali. Kalimat pujian itu adalah: Alhamdulillaahirabbil ‘alamiin.

Mampukah kita meniru mereka, ketika ditimpa musibah lalu kita mengucap hamdalah?

Rasulullah juga mengabarkan tentang keutamaan memuji Allah dikala sulit dan ditimpa musibah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللهُ لِمَلَائِكَتِهِ : قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي ! فَيَقُولُونَ : نَعَمْ ، فَيَقُولُ : قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ! فَيَقُولُونَ : نَعَمْ ، فَيَقُولُ : مَاذَا قَالَ عَبْدِي ؟ فَيَقُولُونَ : حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ ، فَيَقُولُ اللهُ : ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ

“Jika anak seorang hamba meninggal, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Kalian telah mencabut anak hamba-Ku.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Tabaraka wa Ta’ala) berfirman, ‘Kalian telah mencabut buah hatinya.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Tabaraka wa Ta’ala) bertanya, ‘Apa yang dikatakan hamba-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirjā’.’ Allah berkata, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku satu rumah di Syurga dan berilah nama dengan Baitulhamd’.” (HR. Tirmidzi (1021). Imam Tirmidzi mengatakan, “Hadis ini hasan gharīb.”)

Maasyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jumah Rahimakumullah.

Golongan Ketiga yang Medapatkan Kemuliaan Pada Hari Kiamat adalah:

Golongan yang lambungnya jauh dari tempat tidurnya. Malam-malamnya digunakan untuk bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

“Lambung (tubuh) mereka jauh dari tempat tidur (untuk shalat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya), dan mereka menginfaqkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. As-Sajdah: 16).

Di dalam Tafsir As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menjelaskan, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya,” maksudnya, punggung mereka jauh dan tidak betah dari tempat tidurnya yang empuk, beralih kepada sesuatu yang lebih lezat darinya dan lebih mereka cintai, yaitu shalat di keheningan malam dan bermunajat kepada Allah.

Maasyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jumah Rahimakumullah.

Mari kita berusaha menjadi hamba yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan tiga amalan mulia. Selalu mengingat Allah dalam berbagai kondisi, selalu memuji Allah di setiap keadaan, dan selalu bangun di tengah malam untuk bermunajat kepada Allah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita berjalan di atas kebaikan dan istiqomah dalam setiap kebaikan. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *