Ketidakmenentuan dan apa yang didapatkan tidak sesuai dengan yang didambakan dapat saja menimpa manusia. Misalnya sakit. Mengalami kerugian yang besar padahal sebelum-sebelumnya mendapatkan laba meskipun kecil. Product yang dimiliki sudah tidak ngetrend. Komputer hang. Maupun karyawan ngambek tidak mau kerja. Apakah arti semua itu? Sakit, mengalami kerugian finansial, ada kendala dengan pekerjaan, dunia yang semakin canggih, serta sistem kerja yang tidak dilaksanakan, semua itu merupakan ujian yang harus dihadapi.
Bukan hanya ketidakmenentuan yang bisa saja menimpa manusia. Namun yang menimpa manusia bisa pula berupa sikap-sikap yang tidak mengenakkan. Hal itu juga merupakan ujian. Misalnya, orang-orang pada nyinyir menghina dan meremehkan. Orang-orang pada grundel karena dinasehati. Orang-orang pada mengucilkan. Dibohongi orang. Dianggap orang yang tidak pernah benar. Mendapatkan ujaran kebencian. Maupun mendapatkan fitnah.
Harus dipahami bahwa manusia itu ada yang punya gaya sering menghina dan meremehkan orang. Harus juga dipahami bahwa tidak semua orang pasti mau menerima suatu nasehat. Harus pula dipahami bahwa kadang manusia untuk menggapai yang diinginkan ada yang dengan cara menjatuhkan orang yang dianggap rivalnya. Serta, harus dipahami bahwa tidak semua orang pasti menyayangi. Itulah kehidupan.
Namun demikian, dihina, dikucilkan, dibohongi, dianggap tidak pernah benar, serta difitnah, keberadaannya juga memiliki manfaat. Sebab, kejadian-kejadian tersebut akan menjadikan seseorang makin ahli menghadapi berbagai macam corak kehidupan. Menjadi memiliki pengalaman yang berharga. Memandaikan akal karena sering dipakai untuk mencari cara menghadapi kendala. Melatih pengendalian emosi. Maupun manfaat lainnya.
Sehingga, apapun keadaannya, tetaplah menyikapinya dengan baik serta melewati kehidupan dengan cara yang benar. Tetap ingat Allah kalau sedang sakit, tetap beribadah meski ada kendala kehidupan yang sangat menyesakkan. Tidak melempem kalau dihina.
Tetaplah bertahan dengan kebaikan dan kebenaran. Hal tersebut akan menjadikan Allah sayang kita. Ingatlah pahala yang akan diperoleh karenanya. Kalau akibat ulah manusia itu menjadikan sakit hati dan kesengsaraan, ingatlah bahwa hal itu akan berakhir. Tidak akan selamanya. Karena itu, jangan merasa frustasi karenanya. Tidak pamit untuk tidak menjadi orang baik.