Pernahkah kamu berucap, “Emang saya ngapain?” Kamu berucap demikian itu karena ada orang yang menyakiti hatimu. Padahal, kamu bersikap baik. Kamu tidak mengerjakan apa-apa yang bisa menjadikannya tidak berkenan. Bahkan, sikap-sikapmu terhadapnya sangat ramah. Kamu juga sangat peduli terhadapnya.
Perlu dipahami bahwa tidak setiap sikap yang baik akan ditanggapi dengan baik pula. Setiap manusia bisa saja disakiti seseorang. Sekalipun orang tersebut adalah orang yang sangat baik hatinya, orang yang sangat jujur, orang yang sangat penyayang, orang yang sangat lemah-lembut. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah contohnya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapatkan penghinaan, penganiayaan, dan lain sebagainya. Padahal beliau adalah seorang Rasul utusan Allah. Tujuan beliau berdakwah adalah supaya umatnya dapat masuk Syurga dan tidak dimasukkan ke Neraka.
Sehingga, saat seseorang merupakan orang yang baik hati, rajin beribadah, alim, mau menasehati orang lain, sering membantu orang lain, hal itu tidaklah menjadi jaminan tidak akan disakiti orang lain. Bahkan, kadang seseorang itu disakiti karena dia mengerjakan kebaikan. Demikianlah kehidupan.
Namun demikian, dengan adanya sikap tersebut, tidak seharusnya kemudian menjadikanmu tidak mau bersikap baik kepada orang lain, tidak mau beribadah, tidak mau belajar, tidak mau menasehati orang lain, serta tidak mau membantu orang lain. Tidak seharusnya pula menyesal karena sudah menjadi orang yang baik. Ingat, orang yang tidak baik juga memiliki akibat yang tidak baik. Misalnya mendapatkan azab.