Ngaji Relawan FKAM Jawa Timur

Loading

FKAM.ID, MAGETAN — Sabtu 29 September 2024, DPW FKAM Jawa Timur mengadakan pertemuan Relawan Kemanusiaan. Ada sebnyak 19 peserta dari 4 daerah yakni Magetan, Ngawi, Madiun, dan Ponorogo yang hadir dalam kegiatan tersebut. Acara berlangsung dari Pukul 08.00 WIB hingga Dzuhur, dan bertempat di Aula Bidan Widi di Kabupaten Magetan. Turut hadir dalam acara ini Pengurus Pusat FKAM.

Acara diisi dengan kegiatan ngaji ilmu yang disampaikan oleh Ustadz Zul Fahmi. Beliau menyampaikan sebuah kisah orang Majusi yang masuk Islam.

Kisah ini terjadi pada zaman Malik bin Dinar. Yangmana ada dua orang bersaudara kakak beradik. Satunya berumur 73 tahun dan yang satunya lagi berumur 35 tahun. Mereka mempertanyakan kemanfaatan dari api yang sudah mereka sembah dengan meletakkan tangan ke atas api. Hasilnya, tangan terbakar kepanasan. Ternyata sudah disembah, namun masih membakar.

Hingga kemudian mereka ingin belajar agama Islam pada Malik bin Dinar. Namun kemudian, sang kakak tidak jadi masuk Islam karena takut dikecam keluarga dan tetangganya, sedangkan sang adik masuk Islam beserta anak dan istrinya.

Kemudian datanglah sang adik beserta isteri dan anaknya ke majelis Malik bin Dinar untuk minta diajari agama Islam. Hingga kemudian saat Malik bin Dinar ingin mengumpulkan sesuatu dari harta dunia untuk diberikan pada sang adik, sang adik itu berkata, “Aku tidak tidak akan menjual agama dengan dunia.” Lalu sang adik dan keluarganya pergi, hingga tinggal di suatu tempat yang tidak berpenghuni.

Kemudian sang adik pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Namun, saat di Pasar, dia tidak mendapatkan pekerjaan. Dia kemudian berkata dalam hati kalau di pasar dia tidak mendapatkan pekerjaan, maka dia akan bekerja untuk Allah Ta’ala. Hal tersebut juga terjadi pada hari berikutnya. Dia tidak mendapatkan pekerjaan di pasar, dan kemudian bekerja pada Allah.

Hingga kemudian, istrinya yang ada di rumah dan sedang mengalami rasa lapar, kedatangan pemuda yang bagus dengan membawa nampan yang terbuat dari emas yang tertutup sapu tangan yang juga terbuat dari emas. Isi dari nampan itu adalah uang seribu dinar.

Pemuda tersebut berkata “Ambillah nampan ini, dan katakan kepada suamimu ini adalah upah dari pekerjaannya selama dua hari.” Pemuda itu juga menyuruh kepadanya agar suaminya menambah amalnya sehingga upahnya pun juga bertambah khususnya pada hari Jumat. Di antara ibrah dari kisah ini adalah hendaknya kita bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Selain kajian, acara juga diisi dengan sesi sharing dan problem solving. Kegiatan ini diselenggarakan agar semakin erat soliditas antar relawan FKAM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *