FKAM.id, SRAGEN – Pada hari Selasa 11 Juli 2023 yang cerah, setelah shalat Dzuhur kami melakukan perjalanan dengan mobil dari Solo menuju Sragen tepatnya di Pondok At-Taqwa Miri. Keinginan kami untuk tiba dengan cepat adalah karena ada janji penting untuk melakukan penandatanganan MoU tentang penempatan da’i. Ini sudah kali ketiga kesepakatan MoU dilakukan antara kami dari FKAM dan lembaga dakwah lainnya.
Ketika sampai di pondok pesantren At Taqwa Miri, suasana hangat menyambut kedatangan kami. Kami disambut oleh kepala pondok, yaitu ustadz Sugeng. Beliau sosok yang bijaksana dan memiliki pemahaman agama yang dalam. Kami ke pondok juga bersama ustadz Rusdan, dai yang akan ditugaskan di pondok pesantren ini.
Peran yang akan diemban oleh ustadz Rusdan sangatlah penting. Ia akan bertanggung jawab atas pendidikan dan pembinaan santri khusus para penghafal Al-Qur’an. Tugas ini bukanlah tugas yang mudah. Dipilihnya Ustadz Rusdan untuk penugasan di Pondok At-Taqwa Miri adalah karena keahlian beliau dalam memahami Al-Qur’an dan kemampuan beliau dalam memberikan pengarahan kepada para santri.
Ustadz Rusdan adalah lulusan Akademi Al-Qur’an (AAQ) FKAM angkatan VI. Kami memandang penugasan ustadz Rusdan sebagai suatu hikmah yang harus diresapi. Hikmah dari keberadaan seorang dai adalah untuk menyebarkan kedamaian dan syiar agama kepada masyarakat. Bagaimana pun, hikmah yang ada di balik penugasan ini adalah memberikan kesempatan kepada banyak santri untuk mengembangkan potensi mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Semoga melalui tugas dan bimbingan yang diberikan, santri-santri yang menghafal Al-Qur’an dapat menjadi insan yang mendalami nilai-nilai keagamaan dan menjadi teladan bagi masyarakat sekitar.
Jadi, mari kita renungkan dan mengambil hikmah dalam setiap perjalanan hidup kita. Pada akhirnya, kesabaran, keikhlasan, dan kepercayaan pada arahan dari-Nya akan membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik. (Dian)