Mengadu kepada Allah

Loading

FKAM.ID, SURAKARTA — Alhamdulillah, pada 20 Agustus 2024 FKAM dapat mengadakan kajian Kitab Nashaihul Ibad dengan pemateri Ustadz Zul Fahmi, S.Pd.I., M.H. Dalam kesempatan ini, Ustadz Zul Fahmi, S.Pd.I., M.H. di antaranya menyampaikan:

  • Kalau orang mendapatkan musibah, hendaknya merasa bahwa ini datangnya dari Allah dan mengembalikannya kepada Allah. Innaalillaahi wa innaa ilaihi roji’uun.
  • Barangsiapa yang memasuki waktu pagi dia mengadu tentang sempitnya kehidupannya, maka seolah-olah orang itu sedang mangadukan Rabb-nya kepada manusia.
  • Tempat mengadu yang benar adalah kepada Allah, bukan kepada selain Allah.
  • Ketika manusia mengalami apapun dalam hidupnya apalagi mengalami musibah hendaknya mengucapkan, “Allahumma lakal hamdu wa ilaikal musytaka wa antal musta’aan wa laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzhiim. (Ya Allah bagi Kamu-lah segala puji, dan kepada-Mu-lah pengaduan itu diberikan, dan Engkau adalah Dzat yang dimintai pertolongan, dan tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Yang Maha Agung).”
  • Barangsiapa yang tidak menerima ketentuan Allah berarti di marah kepada Allah.
  • Barangsiapa yang tawadhu’ kepada orang kaya hanya semata-mata karena kekayaannya, maka telah hilang 2/3 dari agamanya. Sebab, syariah mengajarkan bahwa ta’dhim kepada manusia itu karena sebab keshalehan dan karena ilmunya bukan karena hartanya. Sesungguhnya siapa saja yang memuliakan harta dia telah menghinakan keshalehan dan ilmu.
  • Tiga hal yang harus dimiliki orang mukmin; memenuhi perintah Allah, menjauhi larangan Allah, ridho dengan ketentuan Allah.

Untuk selengkapnya kajian Kitab Nashaihul Ibad ini bisa disimak via Youtube FKAM.TV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *