Setiap Orang Punya Masa Lalu
Setiap orang akan menjadi mantan sebab setiap orang akan melewati masa. Setiap orang akan punya masa lalu sebab kehidupan senantiasa berjalan. Masa lalu, masa yang sudah berlalu.
Ada orang yang masa lalunya adalah pekerja kantoran, pekerja serabutan, ketua, anak buah, dan sebagainya. Adapula yang merupakan mantan pencuri, mantan perampok, serta mantan gambler, dan sebagainya.
Selainnya, masa lalu seseorang itu ada yang rekoso, rumit, menyedihkan, buram, tidak pernah menjadi unggulan, pahit, mengasyikkan, pernah menjadi orang yang hebat, erat dengan prestasi, bahagia, dan sebagainya. Sehingga, masa lalu ada yang sangat pedih untuk diingat, namun ada yang sangat enak untuk dikenang.
Menyikapi Masa Lalu
Masa lalu kadang sangat baik dan sangat bermanfaat untuk menjadi bahan perenungan dan menentukan sikap dan tindakan. Kalau merupakan mantan orang baik, hendaknya bertaubat dan kembali lagi menjadi baik. Kalau merupakan mantan orang tidak baik, hendaknya mempertahankannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ – ٥٩
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ شَيْـًٔا ۙ – ٦٠
“Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk Syurga dan tidak dizalimi (dirugikan) sedikit pun.” (QS. Maryam: 59-60).
Masa lalu juga dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga. Ada pepatah menyebutkan, “Hanya keledai yang jatuh pada lubang yang sama”. Pepatah tersebut mengingatkan kita agar tidak terjatuh pada kesalahan yang serupa.
Tidak Mengungkap Dosa Masa Lalu
Masa lalu ada yang sebaiknya tidak diingat kalau hal tersebut membawa kepada keburukan. Selain itu, masa lalu ada yang tidak seharusnya diungkapan ke masyarakat, yakni masa lalu yang tidak baik.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang yang menampakkan (dosanya). Dan sesungguhnya di antara perbuatan menampakkan dosa adalah seorang hamba yang berbuat dosa di waktu malam dan Allah menutupinya hingga pagi, namun kemudian ia berkata, ‘Wahai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Padahal Allah telah menutupi perbuatan dosanya di waktu malam, namun pagi harinya ia malah menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Pemurah, kekal, dan Maha Penutup, Dia mencintai rasa malu dan sikap sitru (menutup aib).” (HR Abu Dawud dan An-Nasai).
Tidak Larut dengan Nostalgia
Ingat, orang baik punya masa lalu dan masa depan. Orang tidak baik juga punya masa lalu dan masa depan. Sehingga, tak seharusnya kita larut dengan nostalgia masa lalu serta membangga-banggakan masa lalu yang baik. Sebab, masih ada masa depan yang akan kita lewati. Selain itu, tidak seharusnya larut dengan kebodohan, keburukan, kemaksiatan pada masa lalu sehingga menjadi beban mental dan merasa tidak layak mengerjakan kebaikan.
Demikianlah berkaitan dengan pembahasan masa lalu sebagai suatu nasehat. Agar kita menyikapi dengan baik masa lalu kita. Agar kita menjadi orang baik dan mempertahankannya, sedangkan apabila sudah mengerjakan dosa hendaknya bertaubat. Agar tidak mengungkapkan dosa masa lalu yang sudah dikerjakan. Agar kita pergunakan kesempatan yang masih ada di kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.