Oleh: Dr. Muhammad Isa Anshory, M.P.I.
Ada banyak buku sejarah yang ditulis orang di dunia ini; baik sejarah wilayah, sejarah politik, sejarah sosial, sejarah pemikiran, sejarah kebudayaan, sejarah agama, maupun sejarah tokoh tertentu alias biografi. Sebagian buku ada yang diterbitkan ulang, namun tidak sedikit yang hanya terbit sekali dua kali, setelah itu hilang dari peredaran dan dilupakan orang.
Berbeda dengan buku-buku siroh nabawiyah. Apabila datang ke toko buku atau perpustakaan, kita akan menjumpai beragam buku siroh nabawiyah dari berbagai penerbit dengan bermacam pendekatan. Ini menunjukkan bahwa siroh nabawiyah mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan tema-tema sejarah lainnya.
Dalam kitabnya Al-Jami‘ Ash-Shahihli As-Siroh An-Nabawiyyah Dr. Saad Al-Marshafi menyebutkan beberapa keistimewaan siroh nabawiyah sebagai berikut:
Biografi Paling Otentik Di Antara Sejarah Para Nabi
Sebelum mengutus Muhammad, Allah telah mengutus banyak nabi dan rasul kepada umat mereka masing-masing. Akan tetapi, umat-umat itu tidak mempunyai sumber rujukan yang otentik dalam mengkaji sejarah nabi mereka. Ada mata rantai yang terputus antara mereka dengan para nabi tersebut. Sejarah para nabi itu sering tercampuri berbagai macam cerita yang tidak bisa diverifikasi sehingga mereka mempertanyakan, bahkan meragukan status kenabiannya.
Berbeda dengan para nabi terdahulu, Muhammad adalah nabi dan rasul yang bisa kita ketahui biografinya secara terperinci. Kita bisa mengetahui gambaran fisik, akhlak, sifat, kecenderungan, persetujuan, perkataan maupun perbuatan beliau secara terperinci. Hal seperti ini tidak bisa kita ketahui dari para nabi lainnya. Kita mengetahui informasi mengenai para nabi itu dari wahyu yang Allah turunkan kepada nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga dari sunnah beliau.
Di antara rahmat Allah kepada umat ini adalah menganugerahinya kekuatan ingatan dan kecepatan dalam menghafal. Anugerah ini sangat besar perannya dalam menjaga otentisitas biografi Nabi Muhammad. Sumber primer siroh nabawiyah adalah hadits nabawi. Para shahabat menerima hadits dari Nabi, lalu menghafalkan dan menyampaikannya kepada murid-murid mereka, yaitu para tabi‘in. Para tabi‘in menerima hadits dari para shahabat, lalu menghafalkan dan menyampaikannya kepada murid-murid mereka, yaitu para tabi‘ut tabi‘in. Demikian seterusnya.
Hadits yang memuat informasi mengenai Nabi itu pertama-tama dihafal dalam benak, kemudian dituliskan dan dikodifikasi menjadi buku. Tidak berhenti pada kodifikasi, selanjutnya para ulama mengembangkan ilmu hadits. Mereka merumuskan syarat-syarat yang sangat ketat bagi diterimanya sebuah hadits, seperti sanadnya harus bersambung, perawinya harus adil, perawinya harus kuat hafalannya, dan sebagainya. Dengan ketentuan tersebut, terjagalah keotentikan biografi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Jelas dalam Semua Periodesasinya
Kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat jelas dalam semua periodesasinya. Oleh karena itu, biografi beliau juga sangat terang bagaikan terangnya sinar matahari di siang hari. Kehidupan beliau dari sejak lahir hingga wafat diketahui oleh orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau dan menyaksikan perjuangan beliau. Sejarah menjaga kisah hidup beliau dari orang-orang itu untuk generasi setelah mereka. Tidak ada nabi maupun rasul terdahulu dimana kisah hidup mereka bisa diceritakan dengan jelas sebagaimana kisah hidup beliau. Kehidupan seseorang tidak layak dijadikan teladan apabila tidak sempurna. Kehidupan seseorang baru dipandang sempurna dan bersih dari cela apabila diketahui oleh khalayak ramai dengan segala periode waktunya. Biografi Nabi kita mempunyai syarat-syarat tersebut sehingga layak dijadikan teladan.
Teladan Ideal
Perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan perjalanan hidup manusia yang Allah muliakan dengan risalah yang tidak mengeluarkannya dari status sebagai manusia. Kisah hidup beliau tidak ditambah-tambahi dengan mitologi, apalagi disematkan padanya sifat-sifat ketuhanan. Di kalangan orang Nasrani, Nabi Isa ‘Alaihissalam dianggap sebagai oknum tuhan. Akibatnya, beliau tidak bisa dijadikan teladan bagi manusia dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya. Lain halnya dengan Nabi Muhammad. Beliau adalah teladan ideal yang manusiawi bagi siapa pun yang ingin hidup bahagia; baik bagi diri, keluarga maupun lingkungannya.
Komprehensif
Siroh nabawiyah memuat segala aspek kehidupan manusia secara komprehensif. Ia merekam perjalanan hidup Muhammad muda yang dikenal sebagai figur yang amanah sebelum Allah memuliakannya dengan risalah. Ia merekam perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai seorang dai yang menyeru kepada Allah dan mengerahkan segala kemampuannya dalam menyampaikan risalahnya. Ia juga merekam perjalanan hidup beliau sebagai kepala negara yang memimpin rakyatnya dengan adil dan bijak, panglima perang yang pemberani, suami dan ayah yang penuh kasih sayang di keluarganya, serta guru yang mampu mendidik generasi terbaik sepanjang zaman. Tidak ada tokoh lain yang memiliki semua itu dalam dirinya.