Home / Artikel / Nasehat Kehidupan / Keberkahan dalam Majelis Ilmu

Keberkahan dalam Majelis Ilmu

Loading

Oleh: Bima Setya Dharma

Menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Islam tidak hanya memerintahkan umatnya untuk menjalankan ibadah ritual, tetapi juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bagian dari kehidupan seorang muslim. Bahkan sebuah ibadah tidak akan diterima jika tidak dilakukan dengan ilmu yang benar.

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ۝٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ۝٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ۝٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ۝٥

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1–5).

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan manusia membaca yaitu mempelajari, meneliti apa saja yang telah Dia ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat (qauliyah) yaitu Al-Qur’an, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat maksudnya alam semesta (kauniyah). Kemudian perintah untuk membaca ini diulang kembali pada ayat ke 3, hal ini merupakan isyarat bahwa membaca yang akan membuahkan ilmu dan iman itu perlu dilakukan berkali-kali bukan hanya sekali. Bahkan dengan terus mengulang apa yang kita pelajari bukan hanya membuat kita tidak lupa, tetapi terkadang kita bisa memetik hikmah baru yang tidak kita dapatkan sebelumnya.

Menuntut ilmu juga memiliki banyak sekali keutamaan. Salah satunya sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca Kitab Allah dan saling mengajarkannya satu sama lain, kecuali ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat Allah akan menyelimuti mereka, malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut mereka di hadapan para makhluq yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).


Di dalam hadits ini disebutkan keutamaan majelis ilmu, yang setidaknya ada empat keutamaan yang disebutkan dalam sabda Rasulullah tersebut.

Yang Pertama: Mendapatkan ketenangan

Ketenangan adalah sesuatu yang Allah ‘Azza wa Jalla tanamkan di dalam hati, yang membersihkan dan mensucikan hati, serta menghilangkan kegelapan, kesesatan dan kesempitan. Selain itu, ketenangan ini juga membawa ketenteraman, sehingga hati merasa tenteram dengan mengingat Allah dan merasa bahagia dengan hal tersebut.

Maka dari itu, orang yang menuntut ilmu akan menjadi tenteram, tidak gelisah atau ragu ketika menghadapi permasalahan. Ketenangan ini adalah nikmat yang agung dari Allah Ta’ala dan tidak akan didapatkan kecuali dari Nya. Sebagaimana Dia berfirman:

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Milik Allahlah bala tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Fath: 4).

Allah menganugerahkan nikmat-Nya dengan menanamkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman. Dengan ketenangan hati itu, mereka akan patuh kepada hukum Allah dan keputusan Rasul-Nya. Dengan ketenangan hati itu pula, Allah menambah iman pada mereka.

Yang Kedua: Akan dinaungi rahmat Allah

Yang berarti bahwa rahmat Allah meliputi mereka dari segala sisi, sebagaimana selimut yang menutupi seseorang dari segala arah. Ketika seseorang telah dinaungi rahmat Allah, maka Allah akan mecukupi segala kebutuhannya baik di dunia maupun di akhirat. Rahmat Allah juga mencakup segala aspek kehidupan, mulai dari rezeki yang kita terima, kesehatan yang kita nikmati, hingga hidayah yang diberikan kepada kita untuk beriman, dan bahkan musibah yang kita terima adalah bagian dari rahmat Allah jika kita mengambil hikmah dan pelajarannya. Karena rahmat Allah sangatlah luas.

وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS. Al A’raf: 156).

Yang Ketiga: Dikelilingi oleh para malaikat

Maksud dari “dikelilingi” di sini adalah malaikat akan selalu mencari dan menghadiri majelis-majelis tempat manusia berkumpul untuk menuntut ilmu. Kehadiran para malaikat tersebut sebagai bentuk penghormatan dan memuliakan kepada penunut ilmu serta sebagai bentuk ridho bahwa majelis ilmu adalah hal yang dicintai oleh Allah.

وإنَّ المَلائكةَ تَضَعُ أجنِحَتَها لطالِبِ العِلْمِ رِضًا بما يَصنَعُ


“Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridho pada penuntut ilmu.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

Yang Keempat: Nama mereka akan disebut-sebut di hadapan para malaikat

Yaitu Allah akan membanggakan dan menyanjung mereka di hadapan para malaikat yang berada di sisi-Nya sebagai balasan karena kita menuntut ilmu yang akan membuat mereka semakin ingat kepada Allah. Dan hal ini merupakan bentuk penghargaan yang sangat tinggi bagi seorang muslim.

وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُ

“Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, maka aku akan menyebut-nyebutnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu.” (HR. Muslim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *