Kepahlawanan dalam Perspektif Islam

YahyaUncategorized5 days ago148 Views

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْد للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمْنْ يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْد

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.

Untuk mengawali khutbah Jum’ah pada siang hari ini, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat iman wal Islam, nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini untuk memenuhi undangan Allah dalam rangka beribadah shalat Jumat. Syukur adalah rasa terima kasih seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan lebih dari itu, syukur hakekatnya adalah kesadaran diri.

Shalawat dan salam, semoga tetap tercurah kepada Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi was Sallam yang sangat mulia, seorang manusia yang memiliki sumbangsih besar pada dunia, yang memperkenalkan ilmu agama dalam masa kegelapan. Seorang manusia yang mengajarkan cinta dan kasih terhadap sesama manusia, bukan hanya terhadap muslim, namun juga terhadap orang yang non muslim.

Khatib berwasiat pada diri pribadi serta kepada jamaah semuanya pada umumnya, marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya dengan iman dan taqwa, hidup kita akan bahagia di dunia dan di akhirat kelak.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.

Di dalam perspektif Islam, pahlawan dapat dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakkan kebenaran (al-haq) demi memperoleh ridha Allah semata, limardhatillah wa li i’lai kalimatillah hiyal-‘ulya. Kata kuncinya adalah kebenaran (al-haq) dan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Makna kebenaran di sini adalah segala sesuatu (baik yang berupa perintah maupun larangan) yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (Wama atakum al-Rasulu fakhuzuhu wama nahakum ‘anhu fantahu).

Di dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan, seseorang dijuluki pahlawan karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan negara dan bangsa untuk memperoleh kemerdekaan. Seorang pahlawan berjuang karena mencintai negeri dan tanah tumpah darahnya (Hubbul wathan minal iman).

Dengan pemaknaannya itu, maka sudah selayaknya, pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa akan terus hidup di hati kita. Artinya, para pahlawan itu tidak pernah mati, karena jasa-jasanya selalu dikenang oleh orang banyak. Kebaikannya selalu tertabur dalam jiwa umat, sehingga tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan arwahnya setiap saat.

Walaupun secara lahiriyah sudah mati, namun secara hakiki belum, ia mati tetapi hidup.

وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ

“Dan janganlah kalian sekali-kali mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang (terbunuh) di jalan Allah itu mati melainkan mereka hidup tetapi kita tidak merasakan.” (QS. Al-Baqarah: 154).

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.              

Untuk itu, pahlawan dalam perspektif Islam harus memiliki koridor memperjuangkan kebenaran dan untuk menjunjung nilai luhur Islam sebagai agama yang benar. Berjuang membela tanah air, dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara dari penindasan dan penjajahan.

Di zaman sekarang ini, setiap Muslim memiliki kesempatan untuk menjadi pahlawan. Dengan menegakkan kejujuran di tengah kebohongan, membantu sesama di saat sulit, menebar ilmu, menahan amarah, atau menjaga amanah. Semua itu adalah bentuk jihad yang bernilai tinggi di sisi Allah.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ  

“Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan amal orang-orang yang berbuat baik.” (QS. At-Taubah: 120).

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا : بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ وَ إِخْلاَصِهِمْ

“Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang-orang yang lemah dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka. (HR. An-Nasa’i).

Keikhlasan mengajarkan kepada kita, bahwa setiap perjuangan yang kita lakukan seharusnya dilandasi dengan niat yang tulus demi meraih ridha Allah, bukan untuk mengejar pujian atau popularitas.

Dan untuk menjadi pahlawan, tidak selalu berarti mengangkat senjata. Dalam zaman modern, jihad dan perjuangan bisa diwujudkan dalam banyak bentuk :

  • Pahlawan ilmu, yang berjuang mencerdaskan umat.
  • Pahlawan sosial, yang menolong sesama tanpa pamrih.
  • Pahlawan dakwah, yang menyebarkan kebaikan dan menyeru kepada taqwa.
  • Pahlawan keluarga, yang berkorban demi menanamkan nilai iman di rumah tangganya.

Setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan niat tulus karena Allah, sejatinya adalah bentuk perjuangan yang bernilai pahala besar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para shahabat adalah teladan utama dalam kepahlawanan. Mereka rela mengorbankan harta, waktu, bahkan nyawa demi tegaknya Islam. Dari Rasulullah dan para shahabat, kita juga belajar bahwa menjadi pahlawan bukanlah tentang dikenang, tetapi tentang memberi makna dalam setiap langkah perjuangan.

Dengan demikian Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah, bahwasanya Hari Pahlawan menjadi momentum bagi kita untuk merenung: Sudah sejauh mana kita berjuang menjadi pahlawan dalam kehidupan ini?

Semoga Allah menjadikan kita bagian dari orang-orang yang meneladani semangat juang para pahlawan, baik yang memperjuangkan kemerdekaan negeri, maupun yang berjuang menegakkan kebenaran demi ridha-Nya.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.              

Demikian khutbah Jumat pada siang hari ini, semoga kita semua mampu mengambil pelajaran dari semangat juang para pahlawan, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan mendapat ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

Leave a reply

Previous Post

Next Post

Ikuti
Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...