Dakwah di Mantren

FKAM.ID, MAGETAN — Libur kuliah biasanya dimanfaatkan untuk tamasya. Namun, untuk mahasiswa LIPIA Jakarta yang tinggal di Pesantren Mahasiswa milik FKAM berbeda. Pasalnya, libur Ramadhan digunakan untuk mengasah keilmuannya diterapkan di masyarakat.

Adalah Sumarjan Fitrah dan Nurdin. Pada Ramadhan tahun 2018, beliau berdua ditugaskan oleh tim Jelajah Dakwah Ramadhan (Jawara) FKAM untuk bermasyarakat dan berdakwah di Kelurahan Mantren Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.

Sumarjan Fitrah berasal dari Aceh, sedangkan Nurdin berasal dari Jawa Tengah. Banyak perbedaan pada mereka berdua, namun keberadaannya bisa saling melengkapi.

Sementara itu pada Ramadhan tahun 2019, estafet dakwah libur kuliah LIPIA Jakarta diteruskan oleh Thouan Abdillah. Beliau berasal dari Jawa Timur. Cara menyampaikan materi yang begitu mengalir, murah senyum kepada masyarakat, bergaul di masyarakat dengan penuh kewibawaan tanpa jaim merupakan kunci dakwah Thouan Abdillah sehingga dapat diterima di Mantren.

Bahkan, seusai Ramadhan, masih ada jalinan ukhuwah dengan masyarakat Mantren. Hingga, Bapak Budi selaku Imam Masjid Al-Kautsar Mantren menuturkan, “Kami Insyaa Allah sudah ‘klop’ dengan dakwah dari FKAM. Sehingga untuk tahun ke depan, kami minta dai dari FKAM saja. Insyaa Allah.”

Namun qadarullah, virus Covid-19 menghantam Indonesia, praktis ada kelumpuhan pada aktivitas masyarakat, termasuk program Jawara FKAM. Pada tahun 2020 hingga 2023 tidak ada pengiriman dai ke Mantren.

Dengan izin Allah Ta’ala, pada Ramadhan tahun 2024 program pengiriman dai ke Mantren dapat dilanjut. Sebagai dai yang diutus adalah Gilang asal Nusa Tenggara Barat dan Fakhru Rozin dari Jawa Tengah. Alhamdulillahirrabil ‘alamiin.