FKAM.ID, YOGYAKARTA – Sabtu 11 November 2023 FKAM Yogyakarta ikuti aksi Bela Palestina. Kegiatan berpusat di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Dikutip dari tribunjogja.com, selesai berorasi, ribuan peserta aksi Bela Palestina di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta melaksanakan pawai. Adapun rute pawai yakni Titik Nol Kilometer, Jalan KH Ahmad Dahlan, simpang Ngabean ke selatan, Pojok Beteng Lor, Kauman, Alun-alun Utara.
Sambil berjalan menyusuri rute pawai, para peserta aksi Bela Palestina terus mengibarkan bendera Palestina dan Merah Putih yang dibawanya. Mereka juga menyerukan agar Israel segera menghentikan penindasan terhadap warga Palestina serta mengakui kemerdekaan Israel.
Banyaknya peserta yang mengikuti aksi Bela Palestina ini membuat arus lalu lintas yang menuju ke arah Titik Nol Kilometer ditutup total. Sebelum melakukan pawai, ribuan peserta aksi Bela Palestina ini terus menyerukan dukungan untuk warga Palestina.
Orator aksi yang berada di atas mobil komando terus menyampaikan orasi untuk memberikan dukungan kepada warga Palestina. Mereka juga melakukan penggalangan dana untuk nantinya dikirimkan kepada para korban agresi Israel tersebut.
Sejumlah tokoh agama, aktivis juga terlihat menyampaikan orasinya dari atas mobil komando. Salah satunya adalah Ketua Karang Taruna Kota Yogyakarta Solihul Hadi.
Dalam orasinya, Sohilul mengungkapkan aksi Bela Palestina yang digelar ini merupakan bentuk solidaritas dan simpati Bangsa Indonesia, khususnya warga Yogyakarta terhadap warga Palestina.
“Ini (Aksi Bela Palestina) merupakan bentuk simpati sesama warga muslim untuk warga Palestina. Yang terjadi saat ini adalah sebuah pembantaian, genosida. Ini yang menjadi keprihatinan kita, korban di sana adalah anak-anak, wanita yang tidak terlibat perang,” katanya.
Melalui aksi Bela Palestina ini, Sohilul mendorong pemerintah Indonesia untuk konsisten dalam menjalankan konstitusi yakni menolak segala bentuk penjajahan di seluruh dunia, termasuk seperti yang terjadi di Palestina. Selain itu, Sohilul juga mendorong pemerintah untuk terus menjadi pelopor perdamaian di Palestina.
“Kami juga mengimbau kepada pemerintah untuk tidak hanya mengirimkan bantuan bahan pangan dan obat-obatan saja. Tapi juga bisa mengirim pasukan penjaga perdamaian, bukan untuk melakukan perlawanan, tapi untuk menjaga perdamaian dunia. Mengingat yang terjadi ini betul-betul kemampuan militernya tidak berimbang,” imbuhnya.
Selaim Sohilul, sejumlah tokoh juga memberikan orasi dari atas mobil komando.