Manusia itu dhoif. Manusia kadang lupa. Manusia punya nafsu yang kadang nafsu yang ada itu merupakan nafsu yang buruk. Manusia juga kadang sibuk. Selainnya, manusia kadang terbuai dengan apa yang sedang dirasakannya.
Kehidupan kadang terjal, pahit dan rumit yang disebabkan cobaan yang datang menerpa. Namun, kadang manusia tidak ingat, kalau apa yang menerpanya merupakan ujian, hingga ia menggunakan cara yang tidak diperbolehkan dalam menghadapinya.
Kehidupan itu kadang indah. Memperoleh kebahagiaan demi kebahagiaan. Berada di keasyikan demi keasyikan. Hingga kadang hal itu membuat manusia abai dengan kewajibannya. Demikianlah di antara kehidupan yang dapat terjadi pada manusia.
Untuk menghadapi kehidupan, manusia butuh diingatkan. Agar masa lalunya yang pernah berada di kebaikan lalu berpaling, dapat kembali kepada kebaikan lagi.
Manusia butuh diingatkan. Agar ia tidak larut dengan keasyikan hingga membuatnya terbuai, tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang hamba Allah, dia tetap berada di kebenaran.
Namun demikian, tidak semua orang mau menerima saat diingatkan. Bahkan kadang, menganggap yang tidak-tidak kepada orang yang mengingatkannya. Kadang pula, ia justru jadi benci, marah, maupun mengejek orang yang mengingatkannya.
Padahal, orang yang mengingatkannya tersebut mengerjakannya dengan tulus, demi suatu kebaikan. Dia tidak bermaksud agar mendapatkan hadiah atau penghargaan.
Sehingga, hendaknya menyikapi dengan baik apabila diingatkan. Memang kadang berat apabila diingatkan mengenai hal yang dikerjakannya maupun yang diperolehnya yang merupakan hal yang tidak baik. Apalagi saat itu sedang sayang-sayangnya dengan apa yang sedang dikerjakannya. Apalagi saat itu sedang bahagia-bahagianya dengan apa yang diperolehnya.
Tidak seharusnya alergi dengan hal yang berupa diingatkan. Namun, seharusnya merasa membutuhkannya.