Amalan Penggugah Jiwa (Bagian 1)

Loading

Oleh: Muhammad Nurdin, Lc.

Setiap orang menginginkan kebahagiaan hidup. Ada yang mencari kebahagiaan hidup dengan kegiatan outdoor seperti bersepeda, memancing, dan naik gunung. Ada pula yang mencari kesenangan hidup dengan berburu kuliner-kuliner yang khas di setiap daerah. Dan ada pula yang menginginkan kebahagiaan hidup dengan jabatan mentereng, harta melimpah, istri cantik jelita, dan pengikut yang banyak.

Padahal ketenangan dan kebahagiaan hidup terletak pada hati. Saat hati terpaut kuat dengan Sang Pemilik alam semesta, Allah Azza wa Jalla, maka ia akan menjadi hamba yang paling beruntung dan dapat menikmati hidup. Apapun keadaannya. Adapun agar hati ini tertambat erat kepada-Nya, perlu menjalankan perintah dari Allah Ta’ala dengan penuh khusyu’ dan tunduk.

Di antara perintah Allah Ta’ala adalah shalat. Yang dimaksud adalah shalat lima waktu dalam sehari semalam. Tak sedikit manusia yang meremehkan shalat. Padahal jika ia tahu keutamaan shalat, ia akan bersegera memenuhi panggilan-Nya, walaupun dengan merangkak.

Berkaitan dengan shalat, Allah Azza wa Jalla berfirman:

“Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat….” (QS. Al-Baqarah: 45).
Ayat ini ditafisrkan oleh salah seorang ulama Indonesia yaitu Buya Hamka Rahimahullah dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Azhar:

“(Ayat di atas) dipesankan dalam rangka nasehat kepada pemuka-pemuka Yahudi, sebagai merangkul mereka ke dalam suasana Islam, supaya meminta bantuan kepada Tuhan, pertama dengan sabar, tabah, tahan hati dan teguh, sehingga tidak berkucak bila datang gelombang kesulitan. Maka adalah sabar sebagai benteng. Dengan shalat, supaya jiwa itu selalu dekat dan lekat kepada Tuhan. Orang yang berpadu antara sabarnya dengan shalatnya, akan jernihlah hatinya dan besar jiwanya serta tidak akan ia rintang dengan perkara-perkara kecil dan tetek bengek.

Percobaan yang harus kita tempuh dalam menyeberangi kehidupan ini kadang-kadang sangatlah besarnya sehingga jiwa harus kuat dan pendirian harus kukuh. Sebab itu, untuk memintakan agar selalu mendapat pertolongan dari Tuhan, agar kita dikuatkan menghadapi kesulitan itu, tidaklah boleh terpisah di antara keduanya ini, sabar dan shalat, yaitu membuat hati jadi tabah dan selalu mengerjakan shalat.

Ingatlah, betapa pun sabarnya hati, terkadang karena beratnya yang menghadap, jiwa bisa bergoncang juga. Maka dengan shalat khusyu sekurang-kurangnya lima waktu sehari semalam, hati yang tadinya nyaris lemah, niscaya akan kuat kembali. Maka sabar dan shalat itulah alat pengukuh pribadi bagi orang Islam….”

Dengan sabar dan shalat, Allah akan menolong hamba-hamba-Nya.

  • Referensi: Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 1, Gema Insani, Jakarta, 2015, 151

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *