Menghiasi Kehidupan dengan Kebaikan

Loading

Saat kesedihan datang menerpa. Saat keadaan ruwet dan semrawut. Saat itulah kebaikan dibutuhkan untuk mengusap duka dan keruwetan.

Saat berbagai macam kemaksiatan terjadi. Penipuan-penipuan bertebaran. Berada pada kebenaran merupakan suatu yang berat. Orang-orang pada jahil dengan ilmu agama. Orang-orang sangat individualis. Saat itulah sesungguhnya kebaikan sangat dibutuhkan dan menjadi panduan.

Saat nasehat-menasehati agar berada di kebaikan tidak hidup. Orang mengajak pada kemungkaran tidak kesulitan memperoleh peserta. Yang haq dianggap batil dan yang batil dianggap haq. Para penegak kebaikan berada pada ketidaknyamanan perasaan. Saat itulah sesungguhnya kebaikan sangat dibutuhkan untuk membenahi dan menghiasi masyarakat.

Saat kehidupan sosial sangat tentram. Ada kebahagiaan. Ada keberhasilan. Ada berbagai kemajuan. Masyarakat makmur, aman, dan sentosa. Perbuatan-perbuatan baik bertebaran. Orang-orang pada alim dan rajin beribadah. Masyarakat saling mengenal dan tolong-menolong. Saat itulah kebaikan hendaknya dirawat.

Saat nasehat-menasehati maupun ingat-mengingatkan keberadaannya hidup. Orang-orang pada tidak mau mengerjakan kemungkaran. Yang haq dianggap haq dan batil dianggap batil. Para penegak kebaikan berada pada kenyamanan perasaan. Saat itulah kebaikan tetap dibutuhkan menghiasi kehidupan.

Kebaikan kadang butuh diadakan. Dengan memperkenalkannya dengan memasyarakatkannya. Namun, kadang berkaitan dengan kebaikan adalah mempertahankannya. Agar kebaikan selalu ada dan tidak lenyap di suatu kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *