Mendoakan Anak Rajin Shalat

Loading

Oleh: Dr. Mulyanto Abdullah Khoir, M.Ag.

Salah satu kewajiban orang tua adalah mengajarkan kepada anak-anaknya tentang Shalat. Mengapa? Karena shalat adalah pondasi seorang mukmin untuk interaksi langsung dengan Allah. Jika anak diajarkan berinteraksi dengan Allah sejak dini, kelak ia kan tumbuh dalam bimbingan dan naungan Allah. Hatinya selalu terikat dengan Sang Pencipta.

Mengajari dan membiasakan anak shalat bukan perkerjaan mudah. Karena itu, Rasulullah memerintahkan untuk mengajarinya sejak usia tujuh tahun. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Suruhlah anak-anak kalian untuk shalat ketika berumur tujuh tahun, dan jika telah berumur sepuluh tahun namun tidak mau mengerjakan shalat, maka pukullah.” (HR. Abu Dawud).

Tidak perlu ditunda! Tentu ada rahasia dan hikmah mengapa Rasulullah memerintahkan harus mengajari anak shalat ketika usia tujuh tahun. Mulai cara berwudhu dengan benar, bacaannya maupun gerakan-gerakan shalat. Begitu saat usia sepuluh tahun, anak sudah terbiasa shalat dengan benar. Jika tidak, maka kewajiban orang tua untuk terus mengingatkan. Sampai-sampai Rasulullah mengijinkan orang tua untuk memukulnya jika usia telah mencapai sepuluh tahun, sementara shalat masih disia-siakan. Tentu dengan pukulan yang ditujukan untuk mendidik.

Kisah di bawah ini sebagai pelajaran bagi orang tua dalam membimbing anak-anaknya shalat. Termasuk mengatasi kesulitan saat anak tidak mau shalat. Bagaimana membuat anak-anak Anda shalat dengan kesadaran sendiri, tanpa berdebat dan tak perlu diingatkan. Apalagi sampai orang tua lelah dan capek mengingatkan. Kisah ini sebagai ibroh (pelajaran) untuk orang tua, karena terkadang orang tua melupakan anak-anaknya dalam berdoa. Seseorang menuturkan:

“Ia memiliki anak usia kelas 5 SD. Bagi anaknya, shalat adalah sesuatu yang sangat berat. Sampai-sampai suatu hari ia berkata kepada anaknya, ‘Bangun! Kerjakan shalat!’ Orang tua tersebut kemudian mengawasi anaknya. Ternyata sang anak hanya mengambil sajadah kemudian melemparkannya ke lantai. Dengan perasaan marah, orang tersebut mendatangi anaknya dan bertanya, ‘Apakah kamu sudah shalat?’ Ia menjawab, ‘Sudah.’

Kemudian orang tua tersebut menampar anaknya. Ia tersebut sadar bahwa perbuatannya salah. Namun ia tetap tidak bisa mengendalikan amarahnya. Ia rendahkan anaknya dengan kata-kata cacian, dan ditakut-takuti dengan Neraka. Namun, semuanya tak mengubah keadaan sang anak.

Suatu hari, orang tua tersebut bermain ke rumah kerabatnya, yang secara pemahaman agama biasa-biasa saja. Namun ia terkejut, saat tiba waktu shalat, anak-anak kerabatnya langsung bersegera melakukan shalat tanpa harus diperintah.

Orang tersebut bertanya kepada kerabatnya, ‘Mengapa anak-anak Anda dapat shalat dengan kesadarannya sendiri tanpa diingatkan?’ Kerabatnya menjawab, ‘Demi Allah, aku hanya ingin mengatakan kepadamu bahwa sejak jauh hari sebelum menikah, aku selalu memanjatkan doa dan sampai saat ini aku pun masih senantiasa dengan doa tersebut. Aku doakan sebagaimana doa Nabi Ibrahim:

Robbi ijalni muqimash sholatii, wa min dzurriyatii, rabbana wataqabbal duaa (Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan doaku.’ (QS. Ibrahim: 40).

Setelah mendengar nasehat kerabatnya, orang tersebut senantiasa berdoa seakan tanpa henti agar anak-anaknya mudah melaksanakan shalat, baik dalam setiap sujudnya, saat sebelum salam, saat witir, di kesunyian malam, maupun pada saat-saat doa mustajabah.”

Kemudian orangtua tersebut melanjutkan kisahnya:

“Demi Allah, wahai saudara-saudaraku! Anak-anakku saat ini telah duduk di bangku SMA. Sejak aku memulai berdoa dengan doa tersebut, anakku mulai rajin shalat. Bahkan, ia membangunkanku dan mengingatkan kami sekeluarga untuk shalat. Akhirnya kami semua selalu menjaga shalat. Alhamdulillah.”

Orang tersebut melanjutkan kisahnya:

“Sampai-sampai saat ibuku berkunjung ke rumah, ia tercengang melihat anak perempuanku bangun pagi, kemudian membangunkan kami satu persatu untuk shalat.”

Subhanallah! Sesuatu yang kadang dilupakan. Menyertakan doa terhadap anak-anak kita agar dimudahkan untuk menunaikan shalat. Karena itu, jangan lupakan doa untuk anak-anak kita agar dimudahkan menunaikan shalat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *