Keluarga Pilar Peradaban Islam

YahyaKhutbah JumatYesterday93 Views

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْد للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمْنْ يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْد

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan ni’matul iman wal Islam, kesehatan dan kesempatan kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini untuk melaksanakan kewajiban ibadah shalat Jumat.

Di dalam Madarij As-Salikin Ibnul Qayyim Al-Jauziyah berkata:

“Syukur itu dengan hati, dengan tunduk dan merasa tenang. Syukur itu dengan lisan, dengan memuji dan mengakui. Syukur itu dengan anggota badan, yaitu dengan taat dan patuh pada Allah.”

Shalawat dan salam, semoga tetap tercurah kepada Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kepada para keluarganya, shahabat-shahabatnya, para tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan orang-orang yang mengikuti risalah beliau hingga hari kiamat kelak.

Selanjutnya, khatib berwasiat dan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi khatib secara pribadi untuk mengajak kita semuanya, untuk bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya dengan bekal iman dan taqwa, hidup akan bahagia dunia dan akhirat.

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Apakah di antara kita masih ada yang meremehkan mengenai arti sebuah keluarga, padahal keluarga merupakan bagian terpenting di tengah umat (masyarakat). Apabila sebuah keluarga baik, hal itu akan dapat membuat masyarakatnya menjadi baik. Akan tetapi, apabila sebuah keluarga rusak, masyarakatnya juga akan mengalami kerusakan.

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” (QS. Ali Imran: 110).

Ayat ini menyebutkan, bahwa umat yang paling baik di dunia adalah umat yang mempunyai dua macam sifat, yaitu mengajak kepada kebaikan serta mencegah kemungkaran, dan senantiasa beriman kepada Allah.

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Islam sebagai ajaran unggul atas seluruh agama dan ideologi, membawa risalah rahmatan lil alamin, yang kemudian diwujudkan spirit zaman Nabi, yaitu keluarga yang berlandaskan iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keluarga sebagai komunitas terkecil, berfungsi sebagai “transformasi dan penegak syariat,” yang menyelamatkan anggotanya dari api Neraka melalui kepemimpinan yang teguh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Di dalam keluarga, akan dapat terbentuk karakter serta akhlak yang baik, dan hal itu akan terus dibawa oleh sang anak hingga ke generasi berikutnya. Dengan demikian, keluarga merupakan yayasan utama dalam membentuk masyarakat dan umat.

Maka, peran ayah sebagai pembimbing dan ibu sebagai madrasah bagi anaknya -dengan orang tua yang shalih-, akan terbentuklah keluarga yang berkualitas. Sebab, ia akan memberikan pendidikan, pengasuhan, perhatian, serta pembentukan karakter yang baik, sehingga dapat menjauhkan diri dari perbuatan maksiat yang akan mendatangkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Untuk mewujudkan keluarga ideal sebagai pilar peradaban adalah sebagai berikut:

Pertama: Membekali pendidikan agama yang cukup. Minimal anak diajari membaca Al-Qur’an dan diberi pengetahuan tentang fardlu ain, atau kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi selaku orang Islam. Ini adalah kewajiban orang tua.

Kedua: Hendaknya orang tua menjadi panutan atau role model bagi anak, baik dalam perilaku keseharian, pengamalan ajaran agama, maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Contoh kecilnya, bila orang tua menyuruh anak jamaah ke masjid, sudah barang tentu karena orang tua juga berangkat ke masjid. Ibnur Rumi dalam sebuah syair menyampaikan:

“Antara hal yang aneh adalah, Anda menginginkan anak yang terdidik dalam kehidupannya di dunia, sementara Anda sendiri tidak terdidik.”

Ketiga: Senantiasa mendoakan anak agar diberi kemudahan, kelancaran dan kesuksesan dalam segala usaha serta kebaikan dalam perilaku dan pergaulannya. Terlebih jika doa-doa itu disertai riyadlah dalam istilah pesantren, yang maksudnya adalah, melakukan ritual tertentu sebagai ikhtiar untuk menggapai sesuatu dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah: 35).

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Melalui Upaya-upaya tersebut, bila dilakukan oleh orang tua tentu akan menjadikan hubungan batin yang dekat dan erat antara suami, istri dan anak. Dengan tiga hal pilar tersebut, kiranya kita boleh berharap, keluarga-keluarga kita akan diberikan ketentraman, keharmonisan dan kebahagiaan. Dan pada gilirannya, bangsa kita akan menjadi bangsa yang kuat dan selamat. Negeri yang aman dan diberkahi dengan berlimpah rezeki.

بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

“Negerimu adalah negeri yang baik, sedangkan Rabb-mu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah.

Demikian khutbah ini disampaikan, semoga dapat dipahami dengan baik, dan semoga kita senantiasa dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam melaksanakan semua ajaran agama-Nya. Aamiin ya Rabbal’aalamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

Leave a reply

Previous Post

Next Post

Ikuti
Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...