Guru Sang Penyelamat Generasi

YahyaKhutbah Jumat5 days ago156 Views

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْد للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمْنْ يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْد

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih memberikan nikmat-Nya kepada kita, terbukti pada siang hari yang mulia ini, kita dapat mendatangi panggilan-Nya untuk melaksanakan sholat Jumat. Shalawat dan salam, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala curahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kepada keluarganya, para shahabatnya, serta ummatnya yang konsisten dan komitmen dengan sunnahnya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

Mari kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

 Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Di dalam Islam, ilmu menempati kedudukan yang sangat mulia. Langkah pertama dari peradaban Islam dimulai dengan wahyu “Iqra’” (bacalah), yang menegaskan bahwa umat Islam dibangun di atas fondasi pengetahuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat orang-orang berilmu dan memberikan jaminan, bahwa mereka tidaklah sama dengan orang yang tidak mengetahui.

Ilmu bukan hanya sarana memahami hukum syariat, tetapi juga kunci bagi manusia untuk mengenali kebesaran Allah melalui tanda-tanda-Nya di alam semesta. Oleh karenanya, menuntut ilmu adalah ibadah. Sementara itu, mengajarkan ilmu adalah amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Dengan ilmu, seorang muslim mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan, melaksanakan ibadah dengan benar, serta memberi manfaat bagi sesama. Karena itu, Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat, dari buaian hingga liang lahat.

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Seorang muslim tidak akan mendapatkan kemuliaan ilmu kecuali dengan belajar kepada para guru. Guru di dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat istimewa, sampai para ulama memposisikan guru sebagai sosok sentral dalam dunia pendidikan, yang memegang peran penting dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral kepada para anak didiknya. Lebih lanjut, guru adalah mentor dan inspirator yang membuka cakrawala berpikir dan menempa karakter para generasi muda.

Di dalam Islam, profesi guru merupakan sosok yang sangat mulia. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Mubarak dalam kitab Tahzibil Al Kamal, jilid XVI halaman 20 yang menyebut:

الْعِلْمِ لاَ أَعْلَمُ بَعْدَ النُّبُوَّةِ دَرَجَةً أَفْضَلَ مِنْ بَثِّ

“Aku tidak mengetahui setelah kenabian ada derajat yang lebih utama dari menyebarkan ilmu.”

Hal ini karena ilmu adalah sumber kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ilmu juga merupakan sarana untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, serta untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Guru merupakan sosok yang akan menjadi penyelamat manusia di tengah terpaan kegelapan dunia. Guru yang akan membimbing manusia ke arah cahaya kebaikan lewat ilmu yang disampaikannya. Oleh karena itu, jika kita merasa lelah, maka ingatlah bahwa guru sedang membentuk generasi, bukan sekadar mengajar. Setiap kesabaran kita hari ini adalah investasi abadi yang akan berbuah masa depan lebih baik bagi umat dan bangsa. Mungkin kita tidak selalu melihat hasilnya secara langsung, tetapi percayalah, cahaya itu akan terus menyala di dada murid-murid kita sepanjang masa. Itulah amal jariyah seorang guru yang tidak pernah padam, meski langkahnya telah terhenti di dunia fana.

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi, begitu julukannya para pemegang kemuliaan ilmu agama, yang kedudukan tinggi di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Para pengajar agama mulai dari yang mengajarkan iqra’ sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَم ْيُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama.”(HR. Ahmad).

Tersirat dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa mereka para ulama wajib diperlakukan sesuai dengan haknya. Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid.

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Adapun di antara adab yang harus dilakukan kepada para guru ialah sebagai berikut:

Pertama: Menghormati guru.

Para Salaf, suri tauladan untuk manusia setelahnya telah memberikan contoh dalam penghormatan terhadap seorang guru. Shahabat Abu Sa’id Al Khudry Radhiyallahu ‘anhu berkata:

كُنَّا جُلُوْساً فِيْ المَسْجِدِ إِذْ خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ فَجَلَسَ إِلَيْنَا فَكَأَنَّ عَلَى رُؤُوْسُنِا الطَيْر لَا يَتَكَلَّمُ أَحَدٌ مِنَّا

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara”(HR. Bukhari). 

Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata:

مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ

“Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya.”

Adab Kedua: Mendoakan guru.

Banyak dari kalangan Salaf berkata, “Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti mendoakan kedua orang tuaku dan guru guruku semuanya.”

Adab Ketiga: Memperhatikan adab-adab dalam menyikapi kesalahan guru.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan, dan yang terbaik dari mereka adalah yang suka bertaubat.” (HR. Ahmad).

Para guru bukan malaikat, mereka dapat saja berbuat kesalahan. Selainnya, jangan mencari-cari kesalahannya, ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

“Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurot: 12).

Allah melarang mencari kesalahan orang lain dan menggibahnya, larangan ini umum tidak boleh mencari kesalahan siapapun. Bayangkan bagaimana sikap seseorang jika ia mendengar aib saudara atau kawannya? Bukankah akan menyebabkan dampak yang buruk akan hubungan mereka? Prasangka buruk akan mencuat, jarak akan tambah memanjang, keinginan akrab pun tak terbenak lagi di pikiran.

Lantas, bagaimanakah jika aib para ulama dan para pengajar kebaikan yang tersebar? Sungguh, manusia pun akan menjauhi mereka. Ilmu yang ada pada mereka seakan tak terlihat, padahal tidaklah lebih di butuhkan oleh manusia melainkan para pengajar kebaikan yang menuntut hidupnya ke jalan yang benar. Belum lagi aib-aib dusta yang tersebar tentang mereka. Sungguh baik para Salaf dalam doanya:

اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّي وَلَا تُذْهِبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّي

“Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah kau hilangkan keberkahan ilmuya dari ku.”

Para Salaf juga berkata, “Daging para ulama itu mengandung racun.”

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Adab kepada guru yang Keempat: Sabar dalam membersamainya.

Tidak ada satu pun manusia di dunia ini kecuali pernah berbuat dosa, sebaik apapun agamanya, sebaik apapun amalannya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun perangainya, tetap ada kekurangannya. Tetap bersabarlah bersama mereka, dan jangan berpaling darinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al Kahfi: 28).

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Jum’ah Rahimakumullah.

Di dalam perspektif Islam, guru menempati posisi yang sangat mulia. Mereka adalah penerus tugas para nabi (waratsatul anbiya’) yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak, adab, serta ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melalui peran inilah para guru menjadi penjaga peradaban dan penyelamat generasi, karena dari tangan merekalah lahir pribadi-pribadi berilmu dan berakhlak mulia.

Islam menempatkan ilmu sebagai cahaya, dan guru adalah pembawa cahaya itu. Tanpa guru, generasi akan kehilangan arah, tertutup dari petunjuk, dan terhalang dari kemuliaan. Karena itu, memuliakan guru berarti memuliakan ilmu, dan memuliakan ilmu berarti meninggikan agama itu sendiri.

  أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

Leave a reply

Previous Post

Next Post

Ikuti
Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...