Silaturahmi Para Santri Pesantren Mahasiswa FKAMke Bapak Muhammad Sri Kalono (Ketua Dewan Syuro FKAM)

AdamPesantren17 hours ago15 Views

FKAM.ID, SURAKARTA — Alhamdulillah, pada hari Senin 27 Oktober 2025, jajaran pengurus PESMA (Pesantren Mahasiswa) FKAM berkesempatan bersilaturahmi dengan Bapak M. Kalono, selaku pendiri sekaligus Ketua Dewan Syuro FKAM, bertempat di Masjid Muhtadin Ngruki. Masjid ini memiliki sejarah penting dalam perjalanan FKAM, karena merupakan basecamp kedua FKAM setelah Musholla Al-Amin Sondakan.


Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan sejarah singkat berdirinya FKAM yang digagas oleh enam orang pendiri, yaitu M. Kalono, M. Sholeh, Yayan (alm), Agus Priyanto, Maman Abdurrahman, dan Hebta. Mereka mendirikan FKAM dengan semangat dakwah dan ukhuwah demi kemajuan umat Islam dan tegaknya kalimat Allah di muka bumi.


Beliau berpesan bahwa sebuah organisasi dapat terus bertahan dan berkembang karena adanya ide besar yang diperjuangkan. “Semua orang pasti punya masalah, bahkan orang yang hanya bekerja pun tidak lepas dari ujian. Karena itu, tetaplah ikut berjuang dalam jalan dakwah ini, sebab tujuan kita adalah akhirat yaitu pahala dari Allah. Kuncinya adalah keikhlasan,” ujar beliau.


Beliau juga mengingatkan pentingnya bersyukur menjadi aktivis masjid, karena termasuk dalam tujuh golongan yang mendapat naungan Allah di hari kiamat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membangun peradaban dari masjid, sehingga menjadi aktivis masjid bukan hanya beribadah, tapi juga memikirkan kesejahteraan jamaah dan kemajuan umat.


“Buatlah karya besar. Jangan cukup hanya menjadi imam masjid, tapi jadilah penggerak yang membawa manfaat bagi masyarakat,” tambah beliau.


Ruh kerelawanan, menurut beliau, tumbuh ketika seseorang aktif dalam organisasi di luar kampus, salah satunya menjadi pengurus masjid. Karena itu, organisasi harus hidup dengan ide dan perjuangan. Di FKAM, ide perjuangan itu terangkum dalam visi besar:
Dakwah, Ukhuwah, Maju Bersama Umat, Menegakkan Kalimah Allah.
Setelah ide, organisasi perlu kaderisasi. Salah satu langkah konkret FKAM adalah mendirikan Ghra Wakaf FKAM di dekat kampus sebagai wadah pembinaan kader dan relawan. Beliau juga menyarankan agar FKAM menciptakan momentum rekrutmen kader melalui kegiatan positif seperti “Sepeda Santai FKAM Menjelang Ramadhan.”
Sebagai penutup, beliau mencontohkan metode dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang penuh hikmah, yaitu silaturahmi dan mengundang makan. “Coba buat program makan siang gratis dengan sasaran mahasiswa. Dari sana akan lahir kedekatan, ukhuwah, dan peluang dakwah yang luas,” pesan beliau.
Silaturahmi ini menjadi pengingat dan penguat semangat bagi seluruh aktivis FKAM untuk terus berkhidmat di jalan dakwah, dengan keikhlasan, karya besar, dan semangat membangun umat dari masjid.

Leave a reply

Ikuti
Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...