Menjejak Dakwah di Tanah Sunyi, Menghidupkan Harapan dari Pelosok Negeri

AdamBalada Dai1 month ago205 Views

Profil dai kali ini adalah Ustadz Sugiyo. Beliau adalah potret dai yang tidak hanya menyampaikan pesan langit, tapi juga menghadirkan solusi duniawi. Dakwah beliau menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat, membangun harapan, membuka jalan, dan mengalirkan keberkahan suatu tempat.

Ustadz Sugiyo dikenal sebagai seorang dai sekaligus aktivis kemanusiaan yang memiliki dedikasi tinggi terhadap wilayah-wilayah terpencil. Salah satu medan dakwah utama beliau adalah Wonogiri, sebuah kabupaten dengan bentang alam yang luas namun banyak daerahnya masih kekurangan akses terhadap kebutuhan dasar dan sentuhan keagamaan.

Berbeda dari pendekatan konvensional, dakwah Ustadz Sugiyo berpijak pada pelayanan nyata. Baginya, menumbuhkan kesadaran agama di masyarakat dimulai dari mendengar kebutuhan mereka dan menghadirkan solusi kehidupan. Oleh karena itu, dakwah beliau tak lepas dari program-program sosial seperti pembangunan jalan, penyediaan air bersih, serta penguatan fungsi masjid sebagai pusat masyarakat. Berikut ini di antara pengabdian beliau di daerah pelosok di Wonogiri:

  1. Membangun Jalan 700 Meter: Dakwah yang Membuka Akses
    Ustadz Sugiyo menginisiasi pembangunan jalan sepanjang 700 meter untuk menghubungkan dua desa yang sebelumnya terisolasi. Proyek ini melibatkan warga setempat dan menjadi momen penting. Jalan ini bukan hanya memudahkan akses ke pasar, tetapi juga mendukung kelancaran aktivitas dakwah dan sosial.
  2. Air Bersih untuk Masjid dan Masyarakat
    Tantangan utama di Wonogiri adalah kekeringan dan minimnya akses terhadap air bersih. Ustadz Sugiyo memimpin survei sumber mata air dan membangun sistem penyaluran air ke masjid dan rumah warga. Meskipun jarak antara sumber air dan masjid cukup jauh, usaha ini dilaksanakan bersama warga dengan semangat kebersamaan.
  3. Distribusi Hewan Qurban: Menyapa dengan Kepedulian
    Awal kegiatan dakwah di Wonogiri dimulai dari program distribusi hewan qurban sebagai bagian dari kegiatan kemanusiaan FKAM. Kegiatan ini membuka jalan hubungan yang hangat antara dai dan masyarakat, menjadi awal dari dakwah yang lebih luas dan berkelanjutan.
  4. Menghidupkan Masjid, Menguatkan Lingkungan
    Ustadz Sugiyo menyadari bahwa tantangan dalam mengajak masyarakat ke masjid, terutama di malam hari, bukan sekadar ajakan lisan. Ia menciptakan lingkungan yang nyaman dan akrab sehingga masyarakat merasa tergerak datang ke masjid dengan sukarela. Beberapa masjid kini telah rutin diisi dengan kegiatan pembinaan dan ibadah yang semarak.
  5. Dakwah dengan Ikatan Hati (Taklif)
    Konsep dakwah yang beliau usung adalah taklif, yakni ikatan hati antara dai dan masyarakat. Ustadz Sugiyo tidak hanya hadir sebagai pendakwah, tapi juga sebagai keluarga dan sahabat warga, menjalin hubungan yang tulus dan membumi.
  6. Komitmen dan Harapan
    Beliau percaya bahwa setiap wilayah terpencil yang belum tersentuh dakwah adalah ladang amal dan tanggung jawab umat. Motivasi utamanya adalah menyebarkan ilmu, membangun generasi, dan meraih amal jariyah yang terus mengalir hingga hari akhir.

Pesan dan Teladan
Ustadz Sugiyo menegaskan bahwa dakwah tidak melulu di mimbar dan majelis, tapi juga dalam gotong royong, peluh kerja, dan pelukan kepedulian. Ia berpesan kepada para dai muda untuk tidak ragu mengabdi di tempat yang sulit, selama disertai niat yang lurus dan pemahaman akan kapasitas diri. “Kalau kita tidak hadir di sana, siapa lagi? Dakwah butuh kehadiran, bukan hanya ucapan,” ungkap Ustadz Sugiyo.

Leave a reply

Previous Post

Next Post

Ikuti
Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...