FKAM.ID, SURAKARTA — 10 Juni 2025 suasana penuh khidmat menyelimuti Musholla Grha Wakaf FKAM pada hari Selasa pagi ini. Para karyawan FKAM dengan penuh semangat mengikuti kajian rutin kitab Nashoihul ‘Ibad dengan pemateri pemateri Ustadz Zul Fahmi, S.Pd.I., M.H., yang kali ini memasuki pembahasan maqolah ke 9 dari bab keempat.
Maqolah ini mengangkat perkataan penuh hikmah dari Sayyiduna Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu yang mengulas tentang empat perkara yang secara dzohirnya merupakan keutamaan, namun hakikatnya mengandung kewajiban besar di dalamnya.
Pertama, bergaul dengan orang-orang sholeh disebut sebagai suatu keutamaan. Namun, Sayyiduna Utsman menekankan bahwa mengikuti jejak amal perbuatan mereka yang sholeh adalah kewajiban. Keberkahan berada bersama mereka menjadi pintu hidayah, tapi pengamalan ajaran mereka adalah bentuk nyata dari kepatuhan kepada Allah.
Kedua, membaca Al-Qur’an adalah keutamaan besar yang penuh pahala. Namun, yang lebih penting adalah mengamalkan isi kandungannya -melaksanakan perintah, menjauhi larangan, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup-, karena itu adalah kewajiban setiap Muslim.
Ketiga, ziarah kubur, terutama ke makam orang-orang sholeh, merupakan bentuk keutamaan yang dapat mengingatkan akan akhirat dan melembutkan hati. Namun, bersiap diri untuk menghadapi kematian dan alam kubur dengan amal sholeh adalah kewajiban yang tak bisa ditunda.
Keempat, menjenguk orang sakit adalah amalan yang mulia dan berpahala. Namun, mengambil pelajaran dan wasiat dari orang sakit serta mempersiapkan diri untuk akhir hayat adalah fardhu yang perlu disadari sejak dini.
Dalam penjelasan lebih lanjut, ziarah kubur juga diklasifikasikan berdasarkan niatnya: Untuk mengingat kematian, mendoakan yang telah wafat, bertabarruk (mengambil berkah), atau menunaikan hak terhadap sesama Muslim seperti orang tua dan sahabat.
Kajian ini membuka mata dan hati para peserta akan pentingnya menyeimbangkan antara amalan yang tampak ringan namun memiliki beban tanggung jawab yang besar di sisi Allah. Kegiatan ngaji kitab ini tidak hanya menjadi ladang ilmu, namun juga ajakan untuk muhasabah dan memperbaiki amal sebelum ajal menjemput.
Semoga melalui kajian ini, karyawan FKAM senantiasa diberi keistiqomahan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya demi meraih ridho Ilahi.